View Full Version
Sabtu, 21 Apr 2012

Akhirnya, Anggota Kodam Jaya Dinyatakan Terlibat Geng Motor

JAKARTA (VoA-Islam) – Akhirnya, Kodam Jaya membeberkan identitas empat anggota Kodam Jaya yang erlibat geng motor dan melakukan penyerangan pada Jum’at (13/4) dinihari. Satu dari empat anggota tersebut dipastikan akan menjalani proses hukum pidana. Empat anggota tersebut adalah Serda Yogi Pramana, Serda Jaka Trima, Praka Mazuri dan Pratu M Khotibul Imam.

Kini, mereka telah menjalani pemeriksaan oleh Detasemen Polisi Militer Kodam Jaya. “Mereka semua teribat karena solidaritas masing-masing,” ujar Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Infantri Adrian Ponto di Markas Kodam Jaya, Jum’at (20/4).

Dijelaskan Adrian, keterlibatan empat pelaku itu diketahui dari telepon genggam milik Prada Akbar Fidi Alfian, salah satu korban dalam peristiwa tersebut. Polisi bekerjasama dengan TNI melacak nomor-nomor yang dihubungi dari telepon genggam milik Akbar.

Kemudian diketahui, diantara nomor-nomor yang dihubungi itu adalah milik empat anggota Kodam Jaya. “Dilihat nomor telepon yang dihubungi, akhirnya didapatkan nama-nama, diantaranya empat anggota Kodam Jaya,” jelas Adrian.

Berdasarkan keterangan dari keempat pelaku, mereka disuruh berkumpul di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, pada Kamis (12/4) malam, sekitar pukul 20.00 WIB. Malam itu, telah berkumpul pula banyak anggota lain. Tetapi tidak diketahui, apakah semua yang berada di Lapangan Mona situ adalah anggota TNI.

Saat berkumpul di Lapangan Monas, mereka dibagikan pita kuning. Menurut Adrian, empat pelaku itu mengaku tak mengetahui tujuan mereka disuruh berkumpul malam itu. “Mereka baru tahu setelah berada disana. Ternyata untuk melakukan serangan ke sejumlah titik di Jakarta.”

Usai berkumpul di Lapangan Monas, rombongan bergerak ke lokaso penyerangan. Namun hanya Yogi yang mengikuti rombongan tersebut, sementara tiga lainnya memutuskan untuk kembali pulang ke satuannya di Tanjung Priok. “Serda YP mengikuti semua kegiatan dan semua rute. Yang tiga hanya berkumpul di Monas, kemudian kembali ke satuannya,” jelas Adrian.

Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal TNI Waris sempat menyebutkan, empat anggota Kodam Jaya diduga terlibat geng motor.  Komandan dari empat pelaku itu akan diberi teguran, dan bisa dikenakan sanksi pidana.

Kontras Kritik Polisi Lamban

Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menilai polisi  sangat lamban mengungkap pelaku geng motor yang meresahkan masyarakat tersebut. "Kapolda dan Juru bicaranya terkesan hati-hati untuk tidak mengatakan para pelaku berasal dari TNI AL," ujar Haris melalui rilis kepada wartawan.

Menurut Koordinator Kontras, Haris Azhar, meminta polisi agar menangkap semua pelaku kejahatan yang melukai dan membunuh sejumlah orang dalam beberapa hari terakhir. Jangan hanya bisa menangkap pembunuh anggota TNI AL saja. Harus seimbang.

Sementara itu Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Polri segera menangkap oknum-oknum TNI yang diduga terlibat melakukan penyerangan ke sejumlah tempat dengan berkonvoi layaknya geng sepeda motor. Akibat penyerangan tersebut, Anggi Darmawan tewas dan sejumlah orang terluka.

IPW juga mengimbau polisi segera mengusut kasus penganiayaan aparat TNI hingga tewas di Kemayoran, dan penembakan dua aparat TNI di Jalan Pramuka secara cepat, tepat, dan tuntas. Hal itu sangat penting dilakukan agar tidak muncul solidaritas korps yang memicu aksi balas dendam dan main hakim sendiri dari rekan-rekan korban. Desastian/dbs

 


latestnews

View Full Version