View Full Version
Selasa, 15 May 2012

Senasib dengan Irshad Manji, Lady Gaga Haram Injak Bumi Indonesia

JAKART (VoA-Islam) – Setelah Irshad Manji yang ditolak dan dibubarkan panggungnya, saat menjadi narasumber dalam diskusi buku “Allah, Liberty and Love” di tiga kota besar Indonesia, seperti Jakarta, Solo dan Yogjakarta. Kali ini giliran penyanyi asal Amerika Lady Gaga bakal mengalami nasib yang sama. Batal!

Bersamaan dengan dibukanya loket penjualan tiket pre-sale yang dijual di FX lifestyle X’enter, Jakarta, Sabtu (10/3) lalu, konser bertajuk” “The Born This Way Ball Tour Concerts” tersebut mendapat kecaman dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Seni dan Budaya, KH. Cholil Ridwan.

Sejak awal, KH Cholil Ridwan mengecam keras konser Lady Gaga di Indonesia yang tak lama lagi bakal digelar di Stadion Utama, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada tanggal 3 Juni nanti. Artis pemuja setan dan bintang foto bugil tersebut disinyalir akan merusak moral umat Islam khususnya generasi muda. Karena itu, MUI menyerukan kepada umat muslim yang sudah membeli tiket Lady Gaga agar dikembalikan karena membelinya adalah haram.

KH. Cholil menegaskan, tontonan itu bisa merusak moral bangsa. Tak terbayangkan, dosa yang akan dipikul para panitia penyelenggara. Menurut Kyai Kholil, panitia yang mengundang Lady Gaga ke Indonesia berada pada dosa yang paling besar. “Karena gara-gara dia orang jadi nonton,” tuturnya.

Dalam menyikapi isu ini, umat Islam diminta untuk menolak dan mengadakan aksi penolakan atas kehadiran Ratu Illuminati tersebut ke Indonesia. Indonesia sebagai negara mayoritas Islam tidak boleh dirusak dengan ajaran kemusyrikan yang kerap dilakukan Lady Gaga.“Umat Islam harus kompak menolak. Maka tidak ada jalan lain umat Islam harus melakukan protes, somasi, atau demonstrasi. Tapi jangan anarkis,” pesannya.

Sebagai negara mayoritas Islam, Indonesia memang menjadi sasaran empuk invasi budaya Barat. Saat ini, umat Islam sedang dihancurkan oleh Barat melalui fisik, opini, dan budaya. Karenanya, tak heran untuk memuluskan programnya tersebut, maka musuh-musuh Allah mulai menyuplai artis-artis mancanegara yang biasa menampilkan unsur-unsur haram seperti Lady Gaga. “Hal itu agar umat Islam bisa menerima suatu budaya yang diharamkan. Bahkan menjadi sesuatu yang menyenangkan,” tambahnya.

Jika kondisi ini dibiarkan, lanjut Kyai Kholil, akan sangat berbahaya bagi umat Islam. Satu demi satu elemen dari agama Islam berusaha dipreteli hingga akar-akarnya. Namun karena akar Islam susah dipreteli, maka Islam akan dipreteli pada bagian-bagian lainnya seperti budaya.

Dalam Al Qur’an, Islam ibarat sebuah pohon: ada akar, batang, dan daun. Karena akarnya susah dicabut, yang diracuni adalah daunnya terlebih dahulu. Ketika daun itu mati, maka akan menjalar ke batang, pohon, dan juga akar pohon itu sendiri. “Nah, daun itu budaya. Jika budaya Islam sudah disemprot dengan racun budaya Barat itu dan mati, maka akidah Islam juga akan tercerabut,” tandas KH. Cholil.

Sikap MUI  dan MIUMI  

Senada dengan KH. Cholil, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin juga mengecam keras rencana didatangkannya penyanyi asal AS untuk menggelar konsernya di Indonesia. “Indonesia sebenarnya bisa menolak penampilan Gaga di Jakarta,” ujar Kyai.

KH. Ma’ruf  juga mengingatkan kepada pihak promotor agar memberikan jaminan jika aksi panggung penyanyi kelahiran 28 Maret 1986 itu tidak menampilkan aksi pornografi. ''Kami berharap agar penampilan Lady Gaga sebaiknya menyesuaikan dengan kondisi di sini,'' ujar Ma'ruf .

Jika dalam aksi panggung Gaga tetap menampilkan aksi porno maupun pemujaan terhadap setan, kata Ma'ruf, maka tak ada alasan untuk tak menolaknya. Namun pernyataan MUI tentu tidak setegas seperti Malaysia yang telah menolak kehadiran Gaga. ''Kita semua seharusnya memang bisa menolaknya,'' kata Ma'ruf.

Sependapat dengan MUI, Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) menyerukan agar konser bintang panas Lady Gaga dibatalkan sebab tidak sesuai dengan nilai Islam dan kultur relijius masyarakat Indonesia. “MIUMI menghimbau konser itu dibatalkan karena bertentangan dengan moralitas Islam yang universal dan relijiusitas bangsa Indonesia yang luhur," kata Wasekjen MIUMI Ustadaz Fami Salim. Desastian


latestnews

View Full Version