JAKARTA (voa-islam.com) - Polisi menahan 5 orang tersangka terkait bom gereja Solo 25 September 2011. Sedangkan 1 tersangka lainnya dilepas polisi karena tidak terbukti.
"Di minggu pertama bulan Mei telah dilakukan penangkapan, diduga teroris. 5 Dilakukan penahanan, 1 dibebaskan," ujar Kabagpenum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (15/5/2012).
Kelima tersangka teroris itu adalah pertama, Rizki Gunawan alias Rizki alias Roni alias Umar alias Udin alias Roni Setiawan. Dia ditangkap Kamis 3 Mei pukul 16.00 WIB di Stasiun Kereta di Jakarta Pusat.
Keterlibatan yang bersangkutan pada Januari-Februari ikut dalam proses latihan militer perakitan senjata api di Poso dan Gunung Malimau Sulsel. Kemudian yang bersangkutan memberi dukungan dana Rp 225 juta untuk membeli senjata api dan operasional selama pelatihan dan memberikan dukungan dana dalam kasus pengeboman gereja Bethel Injil Sepenuh di Surakarta. Dana tersebut diperoleh dari hasil hacking di situs malam investasi online.
Kedua, Andre Kurniawan, alias Andri alias Alan Hendriansyah alias Hendrik alias Sapto Wardoyo alias Lelot. Dia ditangkap pada Jumat 4 Mei pukul 11.00 WIB di Medan. Keterlibatan Andre yakni pengumpulan dana untuk pengumpulan bom dan operasional dalam kasus bom Solo pada 2011.
Ketiga, Dedi Irawan alias Arsitek alias Iwan alias Dedi alias Hendrik Pranata alias Deni. Dia sebagai desain arsitek ditangkap pada 4 Mei pukul 11.30 WIB di Medan. Keterlibatannya memberikan bantuan dana kepada Rizki Gunawan Rp 200 juta dalam rangka membeli senjata api dan pembiayaan latihan militer di Poso juga menyembunyikan informasi pelaku bom atas nama Hendri Kurniawan pada April 2012.
Keempat, Sidik alias Sidik Wirapranata alias Chandra Setiawan ditangkap Jumat 4 Mei pukul 14.30 di Medan. Keterlibatannya menyembunyikan DPO bom Solo atas nama Andre Kurniawan alias Hendri juga membantu Rizki Gunawan, menghilangkan jejak pengumpulan dana kegiatan terorisme di Poso.
Kelima, Agus Fitrianto alias Agus alias Saifudian alias Koret alias Feri alias Abu Ahyan ditangkap Sabtu 5 Mei 2012 pukul 18.45 WIB di Palembang. Keterlibatannya sebagai peserta latihan militer di Aceh Besar pada Februari 2010 lalu dalam kelompok Dulmatin. Dia juga terlibat pelatihan pembuatan bom dan menembak di Pegunungan Poso, Sulsel.
Seperti diberitakan sebelumnya, Agus yang berprofesi sebagai seorang guru ngaji dan bekerja di kebun karet, diculik pria berbadan tegap yang menggunakan seragam provider seluler Telkomsel. Rupanya para penculik tersebut adalah Densus 88 setelah Polri mengumumkan sejumlah nama terkait penangkapan orang-orang yang terlibat dalam bom gereja Solo.
"5 Orang tersebut statusnya sebagai tahanan. Tersangka lainnya atas nama Iwan Prabowo telah dikembalikan ke keluarga karena belum ada bukti atau unsur pidana yang disangkakan pada yang bersangkutan," ucap Boy. [Widad/dtk]