JAKARTA (VoA-Islam) – Forum Umat Islam (FUI) yang dipimpin oleh KH. Muhammad Al Khaththath bersama sejumlah ormas Islam, mendatangi Komisi III DPR RI. Untuk kesekian kalinya, FUI kembali menegaskan penolakannya terhadap kedatangan Iblis Lady Gaga untuk konser di Gelora Bung Karno, Jakarta, 3 Juni mendatang.
Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath menyesalkan, meski monster Gaga belum konser, tapi sejumlah TV swasta telah menayangkan aksi pornografi penyanyi asal Amerika Serikat itu, dengan mengumbar auratnya secara seronok. “Forum Umat Islam menolak Lady Gaga. Pemerintah diminta untuk bertindak tegas, mengingat Gaga telah melanggar Pancasila dan UUD 45,” kata Al Khaththath.
Patut disyukuri, Majelis Ulama Indonesia (MUI), kemarin siang telah mengeluarkan fatwa haram terkait Lady Gaga. Begitu juga Satgas Pornografiyang dipimpin oleh Menteri Agama Suryadarma Ali juga menyatakan penolakannya. Tak terkecuali, pihak Kepolisian RI sudah menegaskan, tidak akan memberi rekomendasi (izin) kepada promotor untuk menggelar konser Lady Gaga, karena dinilai dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.
FUI sendiri sudah mendatangi Mabes Polri, dan diterima oleh Divisi Humas. Dikarenakan, Polri mulai ditekan oleh pihak-pihak yang menghendaki agar konser Lady Gaga tetap digelar, FUI kembali mendorong Polri untuk tetap konsisten dengan janjinya: tidak memberi rekomendasi.“Kami meminta Komisi III agar mendukung Polri untuk tidak mengeluarkan izin konser Lady Gaga demi keamanan,” ujar Sekjen FUI.
Gaga Menjijikkan
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Ustadz Bachtiar Nasir. Di depan Komisi III, Ustadz Bachtiar mengatakan, Indonesia adalah negara yang beradab.
“Kami menolak Gaga. Bagi kami, Gaga dan Promotornya adalah musuh kami yang paling nyata. Dalam waktu dekat ini, MIUMI akan menerbitkan buku tentang sejarah zionisme dan musik, Hollywood dan Penyembah setan, dimana musik tidak lagi netral dan bebas nilai,” kata Ustadz Bachtiar yang juga Ketua Ar Rahman Qur’anic Learning Center (AQL).
Ustadz Bachtiar mengaku telah kecolongan dengan kehadiran Ketty Peary yang telah menggelar konser di Jakarta. Menurutnya, Gaga, Keaty Perry, dan Rihana (ketiganya penyanyi asal AS) adalah penyembah setan dari Hollywood. Itu sudah mereka akui. Jelas, ini bertentangan dengan agama dan kearifan lokal serta budaya Indonesia.
“Kami tidak ingin membatasi kebebasan berekspresi dalam seni, tapi seni yang dikembangkan oleh Gaga, amat sangat menjijikan. Maaf, kami tidak menyebut kata Lady. Gaga tak pantas menyandang sebutan Lady. Gaga tak ubahnya setan. Itu bisa kita dengar dari lirik dan penampiannya di banyak video clipnya. Kita tahu, Gaga menyerang agama Kristen, Judas adalah salah satu judul lagu yang menghina simbol Kristen,” ungkap Sekjen MIUMI itu cool.
Ketika Senayan akan dijadikan simbol setan dunia, maka kami siap menjadi musuh bagi siapapun selama budaya setan di tolerir. Sudah jelas, siapa Iblis Gaga sesungguhnya. Dia adalah icon lesbi dan biseks. Tapi anehnya, makhluk bejat seperti ini malah digembar-gemborkan dimana-mana. Sungguh, sangat menyakitkan kita semua. Umat Islam menyatakan perang terhadap budaya yang merusak.
Juru Bicara FPI Munarman menambahkan, segelintir orang ngotot, agar konser Lady Gaga tetap berjalan. Mereka yang menghendaki kehadiran Gaga kerap menggunakan argumentasi keberagaman dan minoritas. “Itulah salah tempat, karena mereka tidak mewakili minoritas. Ungkapan menghancurkan nilai keberagaman jelas di luar konteks. Kita tahu, Gaga bukan warga negara Indonesia, bahkan tidak mewakii etnik apappun.”
Munarman menduga, ada kelompok tertentu yang ingin mengadu domba antara polisi dengan ormas Islam. Polisi yang tidak memberi rekomendasi konser Gaga, dituding telah ditekan oleh ormas Islam. “Kami meminta Komisi III agar mengundang Kapolri dan Kapolda agar memberi kepastian terkait izin konser Gaga.”
Seperti diberitakan media massa, Lady Gaga ditolak mentah-mentah oleh pemuda Katolik di Philipina. Mereka protes agar Gaga tidak membawakan lagu berjudul Judas. Tapi Gaga melawan, ia tidak mau diatur oleh siapapun. Alfian Tanjung dari Taruna Muslim menyayangkan pemberitaan media yang jauh dari cover both side.
Dari kalangan ibu-ibu yang diwakili oleh Ummahat Mukminin, mengaku khawatir dengan perilaku Iblis Gaga yang ternyata seorang pemuja setan. “Bagi kami, tidak ada manfaatnya menonton konser Gaga. Tapi hari ini, sangat ironis, ibu-ibu malah ajak anak-anak membeli tiket hanya untuk melihat Gaga yang bisa merusak karakter dan moral bangsa.” Desastian