JAKARTA (VoA-Islam) – Saat menerima kedatangan Forum Umat Islam (FUI) yang terdiri dari beberapa ormas Islam ke Komisi III DPR RI, sejumlah fraksi menyatakan pandangannya masing-masing terkait kehadiran Lady Gaga ke Indonesia. Fraksi PKS, PPP, dan PAN tegas menyatakan penolakannya terhadap Iblis Gaga. Hanya Ruhut Poltak Sitompul dari Partai Demokrat yang mendukung kehadiran Lady Gaga.
Muhammad Yani dari PPP di depan pimpinan ormas Islam mengatakan, PPP telah mengirim surat ke kepolisian (Mabes Polri, Kapolri, dan Kapolda Meterojaya) agar menolak konser Lady Gaga. Menurut politisi PPP tersebut, kehadiran Gaga merupakan paradoks, ketika anggota MPR sedang semangat-semangatnya hendak membangun karakter bangsa. Namun, di sisi lain kita membiarkan karakter bangsa hancur lebur, yakni pada saat artis dunia seperti Lady Gaga mengumbar aurat didepan public.
“Sebetulnya, bukan hanya Lady Gaga, tapi siapapun yang mengumbar eroritsime, vulgarisme, vandalisme, pornografi, tidak boleh hadir di sini. Termasuk artis lokal yang sering kita lihat di TV atau pertunjukkan music dangdut di Pantau Utara yang suka mengumbar aurat. Ini tidak dbenarkan,” ujarnya.
Bung Karno, katanya, pernah mengingatkan, Indonesia jangan sampai diinvansi oleh kultur kebudayaan asing yang merusak. Kita harus melindungi budaya bangsa dan nilai-nilai Islam serta nilai-nilai adat ketimuran. Ini bukan kebebasan ekspresi, tapi invasi budaya. Kita tak mau Indonesia jadi keranjang sampah budaya asing.
“Kami mendesak Polisi untuk memanggil dan memeriksa promotor konser Ladyi Gaga, yang menjual tiket sebelum ada izinnya. Ini kebohongan publik dan merugikan konsumen,” tandas Yani.
Senada dengan PPP, Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) juga menolak Lady Gaga yang dinilai tidak bermoral. Begitu juga dengan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang diwakili oleh Bukhori dan Nasir Jamil mengatakan, negara ini meski bukan negara agama, tapi melindungi warga negaranya dari budaya asing yang merusak.
“Omong kosong, ketika kita sering mendengar, negara butuh karakter bangsa, berakhlakul karimah, tapi secara bersamaan malah menebar virus pornogragi. PKS juga menedsesak polisi untuk tidak memberi izin konser Lady Gaga. Polisi punya kewenangan yang kuat untuk itu. Negara kita punya UU Pornografi, sehingga harus dipatuhi. Persoalan pornografi, bukanlah semata kepentingan umat Islam, tapi semua umat beragama. Moral harus dijunjung tingggi,” kata Bukhori.
Partai yang paling nyeleneh adalah Fraksi Partai Demokrat.Poltak Ruhut Sitompul yang mewakili Demokrat dengan lantang mengatakan , indahnya Pancasila sebagai idelologi. Ia mengaku heran, ketika Lady Gaga menghina Kristen, yang marah malah umat Islam.
“Saya Kristiani. Pemerintahan yang sah harus kita dukung, ormas Islam jangan coba-coba anarkis, ada aturan mainnya. Alhamdulillah, Polda Metro Jaya mendukung FUI untuk tidak memberi rekomendasi konser Lady Gaga, tapi ingat, finalnya ada di Mabes Polri. Kita harus ojo kesusu, bersabar. Sekali lagi saya ingatkan, apapun keputusannya, kita harus menghormati Mabes Polri,” kata Si Poltak.
Lagi-lagi Ruhut berceloteh dengan nada tinggi, “Aku sendiri nggak tahu siapa Lady Gaga. Yang aku tahu Sop Iga. Kalaupun ada izin , aku tidak akan nonton Lady Gaga. Kalau aku nonton, bakar aku hidup-hidup, rajam aku, aku nggak akan tonton.”
Yang menyakitkan dari ucapan mulut Si Poltak di akhir kalimat adalah “Apapun keputusan pemerintah harus dihormati, jangan anarkis. Ormas apapun kalau radikal akan dibubarkan,” bacot Ruhut kurang ajar. Desastian