JAKARTA (VoA-Islam) – Puluhan Mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia yang tergabung dalam “Gema Pembebasan”, kemarin, Kamis (24/5) siang menggelar aksi unjuk rasa di Bunderan HI, Jakarta untuk menolak kehadiran Lady Gaga.
Dalam aksinya, mahasiswa binaan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tersebut, menegaskan, “Kami menolak penyelenggaraan konser Lady Gaga, karena hal itu merupakan sebuah kemungkaran yang pasti akan menimbulkan kemudharatan atau kerusakan. Oleh karena itu, rencana konser itu harus dihentikan, bukan dibiarkan apalagi didukung.
Mahasiswa juga mendukung keputusan Polda Jaya untuk tidak memberikan rekomendasi penyelenggaraan konser Gaga. Mestinya bukan hanya Kapolda Jaya, tetapi juga Mabes Polri tidak memberikan rekomendasi atas konser itu. Dan selanjutnya pemerintah seharusnya melarang sama sekali konser-konser semacam itu darimana pun asal artisnya.
Menurut mahasiswa, pertentangan antara pihak yang menentang konser Lady Gaga dan yang mendukungnya, tidak lain karena dipicu oleh berkembangnya nilai-nilai materialism di tengah-tengah masyarakat yang bersumber ideology kapitalisme. “Segala sesuatunya diukur dari sudut kepentingan ekonomi (bisnis), sehingga nilai-nilai agama (Islam) diabaikan.”
Dalam pandangan Islam, seni dan budaya harus didasari oleh nilai-nilai tauhid yang menyebarkan kebaikan, ketaatan dan keagungan, bukan sebaliknya, yakni budaya hedonisme yang menyebarkan pornografi, pornoaksi, seks bebas, dan tindakan amoral lainnya, seperti yang ditunjukkan Gaga dalam setiap konsernya.
Penyanyi controversial asal Amerika Serikat, Lady Gaga, pada 3 Juni 2012 mendatang akan menggelar konser di Gelora Bung Karno, Jakarta, sebagai rangkaian tur dunia. Konser ini disebut-sebut bakal menjadi konser terbesar sepanjang sejarah konser di Indonesia. Dikabarkan, 40 ribu tiket telah terjual, dan panitia masih terus menambah jumlah tiket.
Mengutip hadits Nabi Muhammad saw, mahasiswa mengingatkan, jika kita melihat kemungkaran di tengah masyarakat, ubahlah dengan tangannya (kekuasaan), jika tidak mampu ubahlah dengan lisan, jika juga tidak mampu cukup dengan doa, yakni tidak ridha atas kemungkaran itu. Tapi, inilah selemah-lemah iman. “Ingat, pemerintah yang berdiam diri dan membiarkan begitu saja kemungkaran di tengah masyarakat, akan mengundang azab di dunia dan di akhirat.” Desastian