View Full Version
Sabtu, 09 Jun 2012

Tak Diatasi, Penyerobotan TPU Muslim bisa Picu Konflik di Ambon

AMBON (voa-islam.com) - Potensi terjadinya konflik di kota Ambon masih cukup besar. Peristiwa konflik terakhir terjadi pada 15 Mei 2012 lalu ketika digelar acara pawai obor Pattimura. Puluhan orang mengalami luka berat dan ringan dalam bentrokkan antara massa Islam dan Kristen pada insiden tersebut.

Besarnya potensi konflik di Ambon disebabkan karena tidak seriusnya aparat keamanan dan pemerintah setempat menyelesaikan akar konflik yang ada di masyarakat. Salah satu potensi konflik yang bisa saja menyulut pertikaian di Ambon adalah permasalah TPU Muslim Air Salobar.

Permasalahan TPU Muslim Air Salobar yang dipicu oleh penyerobotan lahan TPU oleh warga Kristen telah berjalan hampir sepuluh tahun. Lebih dari 2 hektar lahan TPU Muslim Air Salobar kini diduduki warga Kristen yang dijadikan pemukiman dan perkebunan.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Warga Muslim Air Salobar untuk menuntut haknya. Namun sampai hari ini permasalahan tersebut masih belum selesai. Berbagai macam janji penyelesaian oleh pihak Pemkot Ambon hanya menjadi janji kosong sampai hari ini.

“Ada pembiaran dari pemerintah supaya terjadi konflik, jika diselesaikan oleh pemerintah sebenarnya bisa selesai," ujar Bullis Rettob selaku Ketua Tim Penyelesaian TPU Muslim Air Salobar kepada voa-islam.com, Jum’at (8/6/2012).

Kezhaliman para pemukim liar Kristen di lokasi tersebut semakin menjadi dengan melarang warga Muslim untuk mengubur jenazah di areal TPU Muslim yang merupakan tanah mereka. Dalam tiga bulan terakhir setidaknya sudah dua kali hampir terjadi bentrokkan karena adanya pelarangan dari pemukim liar Kristen terhadap warga Muslim yang akan menguburkan jenazah.

Peristiwa pertama terjadi pada tanggal 19 Maret 2012 ketika warga muslim Air Salobar akan menguburkan jenazah. Ketika itu para pemukim liar bergabung dengan warga Desa Amahusu (desa Kristen) melakukan pelarangan terhadap penggalian kuburan sehingga sampai dua kali kuburan yang sudah digali ditutup kembali.

Peristiwa ini hampir memicu terjadinya bentrokan jika aparat keamanan ketika itu tidak bertindak cepat. Konflik sementara waktu bisa direda setelah dicari alternatif penggalian kuburan.

Peristiwa kedua terjadi pada tanggal 26 Maret 2012, hampir terjadi bentrokan antara warga Muslim dan warga Kristen pemukim liar di areal TPU Muslim Air Salobar. Bentrokkan kembali bisa dihindarkan karena dalam pemakaman kali ini adanya pengawalan dari aparat TNI dan Polri.

Insiden semacam ini tidak menutup kemungkinan akan kembali terjadi ketika ada pemakaman jenazah warga Muslim di TPU Muslim Air Salobar.

“Jika nanti ada warga muslim yang meninggal maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi bentrokkan ketika jenazah dikuburkan," kata sekretaris Tim penyelesaian TPU Muslim Air Salobar, Mohammad Borut.

Areal TPU Muslim Air Salobar kini tertutup tanaman liar dan ilalang. Mohammad Borut mengungkapkan, jika areal TPU tersebut dibersihkan maka bisa memicu bentrok lantaran pemukim liar Kristen yang menyerobot areal tersebut tidak suka.

Melihat permasalahan TPU Muslim air Salobar yang tak kunjung selesai dikhawatirkan akan menjadi bom waktu  yang bisa meledak sewaktu-waktu. [AF]


latestnews

View Full Version