Jakarta (voa-islam.com) Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Nayef bin Abdulaziz al-Saud meninggal di Jenewa, ungkap televisi negara Saudi, Sabtu. Nayef baru beberapa waktu diangkat menjadi putera mahkota, sejak meninggalnya putera mahkota Pangeran Sultan, yang meninggal di Amerika Serikat.
Pangeran Nayef menjadi menteri dalam negeri sejak tahun 1975, diangkat sebagai pewaris tahta, dan akan menggantikan Raja Saudi Abdullah, dan baru dinobatkan sebagai putera mahkota pada bulan Oktober, setelah kematian kakaknya, putera mahkota Pangeran Sultan.
Pemakaman putera mahkota Pangeran Nayef bin Abdulaziz al-Saud akan diselenggarakan Ahad, sore menjelang matahari terbenarm, ungkap seorang pejabat Saudi. Televisi Al Arabiya melaporkan bahwa Pangeran Nayef akan disholatkan Masjidil Haram, Mekkah. Pangeran Najef meninggal dunia di usia 78 tahun.
Dengan kematain Pangeran Nayef, berarti Raja Abdullah yang sudah berususia 89 tahun, harus memilih pewaris baru kedua kalinya hanya dalam waktu sembilan bulan.
Menteri Pertahanan Pangeran Salman, 76, nampaknya akan menggantikan Pangeran Nayef. Salman dipandang paling pantas menggantikan Nayef, karena diantara putera mahkota yang paling senior adalah Pangeran Salman.
Raja Abdullah, Nayef, dan Salman adalah salah satu dari 40 anak pendiri Kerajaan Arab Saudi, Abdulaziz bin Saud. Kerajaan Arab Saudi didirikan oleh Saud pada tahun 1935.
Salman diangkat menjadi menteri pertahanan pada November lalu, sesudah Pangeran Sultan meningggal, dan sebelumnya Salman menjabat sebagai gebernur Riyadh selama lima dekade.
Nayef yang menjabat menteri dalam negeri dan kepala intelijen Arab Saudi, berperan besar dalam memberangus dan menumpas, apa yang disebut kaum radikal dan fundamentalis Arab Saudi.
Bahkan, seorang tokoh al-Qaidah Semenanjung Arab (AQAB), mengancam akan membunuhnya, bila masih melanjutkan tindakan yang keras terhadap kelompok fundamentalis, dan tidak menegakkan hukum Allah di Arab Saudi.mi