JAKARTA (voa-islam.com) - Selain mengungkapkan kelicikan BNPT, ustadz Abu Rusydan mengungkapkan bahwa novel “Kabut Jihad” Khairul Ghazali mengandung kebohongan substansial yaitu pada bab berjudul “Si Mata Elang” dan “Tuhan Ada di Mana-mana.”
“Inti daripada novel ini ada dua; Si Mata Elang dan Tuhan Ada di Mana-mana. Ini secara substansial mengandung kebohongan".
Novel itu masalah kelicikan BNPT, bagaimana menyajikan satu novel undebatable untuk membicarakan sesuatu yang debatable,” ujarnya dalam bedah buku novel “Kabut Jihad” tulisan Khairul Ghazali di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada hari Rabu (20/6/2012).
"Tuhan ada di mana-mana itu pemahaman yang berangkat dari Madam Blavatsky, pendiri theosofi internasional yang faham itu berangkat dari aliran kebatinan Yahudi
Ustadz Abu Rusydan juga menegaskan upaya delegitimasi lewat novel yang dilakukan BNPT merupakan konsep Rand Corporation, sebuah lembaga penilitian yang merupakan think tank Amerika Serikat.
“Ternyata delegitimasi itu memang konsepnya Rand Corporation. Semua ada di sini, saya sengaja kumpulkan beberapa karya tulis para ahli Rand Corporation kemudian saya terjemahkan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa novel “Kabut Jihad” tulisan Khairul Ghazali memuat pemahaman theosofi, hal itu tercermin dalam bab berjudul “Tuhan Ada di Mana-mana”.
“Tuhan ada di mana-mana itu pemahaman yang berangkat dari Madam Blavatsky, pendiri theosofi internasional yang faham itu berangkat dari aliran kebatinan Yahudi.
Kalau di dalam konsep Islam, silahkan mari kita diskusi kalau perlu di IAIN, di MUI bahwa arrahmaanu ‘alal arsyistawa, Allah Subhanahu wa Ta’ala itu bersemayam di atas arsy, dalilnya banyak sekali.
Jadi bukan Allah Ta’ala kalau Tuhan itu ada di mana-mana, tidak! Allah bersemayam di atas arsy tapi rahmat Allah Ta’ala ada di mana-mana, hatta ada pada orang kafir, hatta pada orang yang memusuhi Allah Ta’ala,” imbuhnya. [Ahmed Widad]