View Full Version
Selasa, 26 Jun 2012

Ust Nanang Ainurrofiq: Umat Islam Harus Bahu Membahu Bela Agama Allah

JAKARTA (Voa-Islam) – Memperjuangkan hakikat Islam itu membutuhkan masa yang sangat panjang, yang bentangan waktunya bisa melebihi usia kita. Banyak kepayahan-kepayahan dan ujian yang harus dihadapi. Demikian dikatakan Ketua Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Jakarta Ustadz Nanang Ainurrofiq, Lc dalam sebuah seminar Hukum Hudud di Jakarta.

Ingatlah, ketika kaum Quraish didakwahi Nabi Saw, mereka mengingkarinya seraya berkata, “Apakah kami harus meninggalkan kebiasaan-kebiasaan kami, sesembahan kami karena seorang penyair gila ini.” Ini menandakan, telah terjadi  benturan kepentingan yang bersifat duniawi. Kalaupun dijalankan, Islam dilakukan secara parsial. Syariat yang tidak sesuai dengan kepentingan pribadi dan hawa nafsunya, mereka tinggalkan.

Realitanya, banyak umat Islam hari ini tidak menjalankan syariat Islam dengan benar. Ironisnya lagi, penegakan syariat Islam justru ditentang oleh kalangan  umat Islam itu sendiri. Kenapa? Ini akibat tingkat kesadaran dan pemahaman umat Islam yang lemah dalam menjalankan  agamanya.

“Yang paling berbahaya, adalah ketika umat Islam berhadapan dengan  penguasa, kemudian penguasa itu mempengaruhi masyarakat untuk menentang syariat. Lemahnya dakwah tentang tauhid dan hakikat syariat itu menyebabkan  seorang pejabat melontarkan pernyataan yang keliru soal syariat,” ujar Ketua JAT ini.

Menurut Nanang, konsentrasi dakwah Islam harus menjadi tugas kita bersama, yakni bagaimana menyebarluaskan dakwah Islam secara benar, utuh, tegas dan terang, dari tingkat bawah hingga penguasa. Karena itu diperlukan tokoh (pelopor) yang memberi pencerahan dan perubahan.

“Dakwah itu harus massif dan sistemik. Tak kalah penting, seorang pendakwah hendaknya sabar dari tekanan-tekanan ditengah masyarakat. Nabi saja ditentang oleh mereka yang tidak suka. Karena memang, setiap zaman, selalu muncul kalangan penentang dengan berbagai modus untuk merintangi agama Allah, baik dengan cara yang halus maupun kasar,”ungkap Nanang.

Dalam menghadapi para penentang dakwah, aktivis Islam hendaknya  mengenali modus penyebab tersumbatnya dakwah, seperti bagaimana cara berdebat orang kafir dan munafik yang culas, yang kerap mengatur strategi agar opini mereka dapat dimenangkan. Tak dipungkiri, dakwah hari ini  dihadapkan oleh perang opini.

“Dengan mengenali modus mereka, kita dapat mengantisipasi tekanan yang berat, bahkan tekanan fisik sekalipun. Untuk menghadapi mereka, umat Islam wajib bahu-membahu dalam urusan dakwah,  saling dukung-mendukung, kuat menguatkan untuk membela agama Allah.”

Nanang mengingatkan, kafir murtad yang tidak menyadari dirinya murtad itu jauh lebih berbahaya, bahkan pejabat yang menentang syariat itu, daya rusaknya lebih dahsyat bagi Islam. Untuk itu kita wajib menyelamatkan diri dari pihak internal dan eksternal yang terus menerus melontarkan hal-hal yang subhat, dan berupaya mematahkan dan melemahakan penegakan syariat Islam di Indonesia.

Tekanan Internasional

Menurut Nanang, ada faktor lain yang menyebabkan umat Islam tidak mendukung penegakan syariat Islam, yakni adanya tekanan politik internasional. “Kita bisa melihat krisis di tingkat  internaonal, mulai  dikuasainya Baghdad, jatuhnya Granada, runtuhnya Khilafah Turki Utsmaniyah. Kondisi merosotnya umat Islam ini berdampak pada kekuatan Islam di tingkat lokal.”

Sementara itu, orang kafir (eksternal) terus melakukan gerakan tasyabuh dengan melakukan subhat-subhat, sehingga Islam yang tumbuh menjadi berbeda seperti aslinya. Proses cuci otak (brandwashing) dilakukan oleh sarjana-sarjana didikan Barat, yang bertujuan untuk mengaburkan Islam dari dalam.  

“Orang kafir berusaha melakukan segala cara dan sistematik, yakni tidak menghendaki adanya satu kekuatan umat Islam. Itulah sebanya, mereka terus menggembosi kekuatan umat Islam. Bila ada potensi bahaya akan dihadapi dengan senjata, seperti halnya yang terjadi di Afghanistan. Tak dipungkiri pihak eksternal terus memperlemah umat Islam,” imbuh Nanang.  Desastian


latestnews

View Full Version