View Full Version
Rabu, 27 Jun 2012

Presiden Bashar al-Assad : Negara Dalam Keadaan Darurat Perang

Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan  negaranya berada dalam keadaan yang sebenarnya perang, ujarnya, Selasa. Pernyataan al-Assad itu disiarkan televisi nasional, bersamaan dengan perlawanan yang sangat hebat dari kelompok pejuang Suriah yang memerangi pasukan pemerintah.

"Kami menyaksikan keadaan sebenarnya perang," seperti dikutip kantor berita SANA, saat berlangsung pertemuan kabinet Suriah baru. Assad menegaskan bahwa "ketika seseorang dalam keadaan perang, semua kebijakan dan kemampuan harus digunakan untuk mencapai kemenangan", tambahnya.

Pernyataan itu disampaikan saat pemerintah Amerika Serikat  mengatakan bahwa al-Assad "putus asa", dan perlahan kehilangan cengkeramannya pada kekuasaan, mengutip pembelotan terakhir dari perwira militer dan tentara ke Turki dan Yordania.

"Jelas, Bashar al-Assad telah perlahan - kehilangan kendali atas negaranya," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney.

Suriah telah dilanda aksi kekerasan yang telah merenggut lebih dari 15.000 nyawa, sejak pemberontakan meletus Maret 2011 melawan rezim Assad. Setidaknya 92 orang tewas di seluruh negeri oleh tembakan pasukan keamanan, Selasa, sebagaimana dikutip oleh Al Arabiya.

"Perang terbuka antara para pejuang yang ingin menurunkan al-Assad dengan pasukan pemerintah, terut berlangsung terutama pertempuran melawan pasukan Garda Republik di Qudsaya dan al-Hama," delapan kilometer (lima mil) dari pusat Damaskus, ujar  kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman, kepada kantor berita AFP.

"Ini adalah pertama kalinya bahwa rezim menggunakan artileri dalam pertempuran begitu dekat ke ibukota," kata Abdel Rahman. "Perkembangan ini penting karena itu pertempuran paling sengit di daerah itu dan dekat dengan jantung ibukota."

Abu Omar, juru bicara aktivis di wilayah Damaskus, mengatakan kepada AFP melalui Skype bahwa "semua komunikasi terputus di dalam dan sekitar al-Hama dan Qudsaya." Dia menuduh bahwa pasukan rezim "menyerbu daerah dengan tank" dan juga berbicara tentang "pembantaian" meskipun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Kantor berita resmi SANA mengatakan, sementara itu, bahwa pasukan pemerintah bentrok dengan "kelompok teroris bersenjata" di al-Hama.

Assad, yang telah membuat penampilan publik yang jarang terjadi sejak pemberontakan meletus, menegaskan bahwa pemerintahnya sedang membuat
"Prioritas kepada daerah termiskin di Suriah," katanya menambahkan bahwa Suriah "ingin menjalin hubungan baik dengan semua negara di dunia."

Harga kebutuhan pokok di Suriah khas meroket, dan memperburuk tantangan sehari-hari bagi masyarakat Suriah terlepas dari sikap mereka pada revolusi. Inflasi kemungkinan akan menyentuh 12 persen tahun ini menurut The Economist Intelligence Unit.

Pidato Assad yang diikuti dengan sumpah bahwa pemerintah baru, bertekad akan mempertahankana kedaulatan negara sampai titik darah penghambisan, dan tidak akan menyerah, ujar Assad.

Presiden telah mengeluarkan keputusan untuk membentuk pemerintahan baru pada hari Sabtu, mengguncang kabinet banyak tetapi menjaga kepala pertahanan, dalam negeri dan kementerian luar negeri, televisi pemerintah melaporkan.

Pengangkatan kembali Menteri Pertahanan Daoud Rajha akan membatalkan rumor luas, yang sebelumnya ditolak oleh pemerintah, bahwa ia telah dibunuh oleh pemberontak yang berjuang untuk menjatuhkan pemerintahan Assad.

Pemberontakan memasuki bulan ke 16, dan pemerntah menghadapinya dengan tindakan keras, semakin banyak disebut sebagai perang saudara oleh para pengamat asing. Assad berpendapat ia sedang saat ia bertarung melawan pemberontakan dari kekuatan pejuang oposisi yang semakin luas, dan memasuki ibukota Damaskus. Karena itu, Bashar al-Assad mengumumkan negara dalam keadaan darurat perang.mi


latestnews

View Full Version