JAKARTA (VoA-Islam) – Sudah menjadi tradisi tahunan, setiap liburan sekolah, SMA Labschool Jakarta mengadakan Bina Taqwa Pelajar Indonesia (BTPI), sebuah kegiatan pesantren kilat berskala nasional yang diikuti oleh siswa-siswi SMA dari berbagai sekolah dengan latar belakang agama serta budaya yang berbeda.
Yang menarik, kegiatan sanlat yang berlangsung selama empat hari (3-6 Juli 2012) ini diadakan di atas KRI Banda Aceh, sebuah kapal perang milik TNI AL. Selain mengikti Sanlat, pelajar diajak berlayar mengelilingi kepulauan Seribu. Tahun ini, BTPI ke-15 ini akan melintasi Gunung Krakatau, dan singgah di Pulau Untung Jawa.
Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi SMA se-Indonesia, yang terdiri dari 20 SMA se-Indonesia dengan jumlah seluruh peserta, siswa dan guru pembimbing serta panitia sebanyak 300 orang.
SMA yang ikut berlayar dan mengikuti Sanlat ala BTPI ini antara lain: SMA Labschool Jakarta, SMA 1 Batik Surakarta, SMA Al-Azhar Medan, SMAN 3 Sukabumi, SMA PGII Bandung, SMAN 6 Palembang, SMAN 1 Padang, SMA Babussalam Pekanbaru, SMA 1 Bukit Asam Tanjung Enim, SMA Pusri Palembang, SMA 13 Jakarta, SMK 39 Jakarta, dan sebagainya.
Selama di atas kapal perang, siswa mendapat arahan dari para guru, mentor, dan pedamping dari anggotaTNI AL. Ada beberapa materi dan kegiatan yang diberikan kepada pelajar saat berada di KRI Banda Aceh, antara lain: pengenalan KRI Banda Aceh, Motivasi kebaharian, Games Kelompok, Olahraga Air, (menyelam, dayung dan perahu karet), Penanaman bibit bakau oleh peserta BTPI, outbound, Pentas Kreasi Seni Budaya, Muhasabah dan sebagainya.
Bagi pelajar yang beragama Islam akan dibimbing untuk membiasakan hidup disiplin, seperti melaksanakan shalat 5 waktu secara berjamaah dan diikuti kultum yang dipersiapkan oleh siswa peserta BTPI secara Selain itu, siswa juga akan dibiasakan bangun malam untuk melaksanakan shalat tahajud dengan cara berjamaah.
Sekilas BTPI
Bina Taqwa Pelajar Indonesia (BTPI) merupakan salah satu kegiatan unggulan SMA Labschool Jakarta yang bertujuan untuk membina generasi muda, para pelajar khususnya, dengan memberikan pengetahuan tentang wawasan kebaharian dan maritime, membina iman dan taqwa serta membangun rasa cinta tanah air.
Untuk mewujudkan generasi muda yang cinta bahari, berwawasan Imtaq, mampu menghadirkan Allah dalam kehidupan sehari-hari, siswa-siswi akan mendapatkan materi keimanan dan ketakwaan, kepribadian, wawasan bahari, mental pelajar serta kepedulian terhadap alam dan sesama manusia.
“Melalui BTPI, pelajar Indonesia dapat menumbuhkembangkan sikap kepemimpinan, cinta bahari, serta pembinaan karakter untuk mencapai manusia madani yang berwawasan global,” kata praktisi pendidikan Arif Rachman yang juga penasihat SMA Labschool Jakarta.
Semula kegiatan ini merupakan gagasan Presiden (Alm Soeharto) dalam rangka pembinaan pemuda setiap memasuki liburan sekolah. Merespon gagasan tersebut, SMA Labschool Jakarta mengadakan Pesantren KIlat yang dikembangkan menjadi Bina Taqwa Pelajar Indonesia (BTPI) yang melibatkan pelajar dari berbagai daerah dengan latar belakang agama yang berbeda.
Kegiatan ini dilaksanakan pertama kalinya pada tahun 1996 dengan diikuti oleh sekitar 200 siswa yang berasal dari 17 sekolah di Jakarta. Dalam rangka melayani permintaan dari sekolah-sekolah di luar DKI Jakarta, maka pada tahun 2000 BTPI diperluas dan diikuti oleh 30 sekolah se-Indonesia, diantaranya: Aceh, Medan, Palembang, Jambi, Samarinda, Bontang, Balikpapan, Makasar, Menado, Jadebotabek, Bandung, Yogjakarta, Semarang, Surabaya, hingga Papua. Desastian