JAKARTA (VoA-Islam) – Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LP POM MUI) telah memperkuat posisi Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia, yang telah dicanangkan oleh Menteri Koordinator Perekonomian RI, Hatta Raja, Juni 2011 lalu.
Bersamaan dengan itu, LP POM MUI yang didukung oleh Kementerian Agama, Kementerian Koperasi Usaha Kecil Menengah (UKM) serta instansi lainnya, kembali menyelenggarakan pameran produk halal internasional, Indonesia Halal Expo (INDHEX 2012). Pameran ini berlangsung pada 5-8 Juli 2012 di Gedung SMESCO, Jl. Gatot Subroto, Jakarta.
“Pameran ini adalah bagian dari sosialisasi dan edukasi halal kepada khalayak, baik produsen, distributor, pemerintah, dan masayarakat luas akan pentingnya menkonsumsi dan memilih makanan, minuman, obat dan kosmetik halal. Indonesia Halal Expo telah dilaksanakan untuk kedua kalinya, dimana tahun 2011 telah digelar di tempat yang sama,” kata Ketua Umum LP POM MUI, Ir. Lukmanul Hakim, M. Si kepada wartawan.
INDHEX 2012 diikuti oleh 130 peserta pameran dari dalam dan luar negeri. Sebelumnya juga telah dilangsungkan International training on halal assurance system yang diikuti oleh lembaga-lembaga sertifikasi halal dari luar negeri, antara lain: Filipina, Thailand, Korea, Singapura, Jepang, China, Emirat Arab, India, Qatar, Perancis, dan Swiss.
Untuk memberikan kemudahan di bidang pelayanan, LP POM MUI juga telah menerapkan layanan sertifikasi halal berbasis web melalui CEROL-SS 23000 yang telah diadopsi oleh lembaga-lembaga sertifikasi halal luar negeri yang tergabung dalam World Halal Foor Council (WHFC).
Sedangkan untuk membuat standar di bidang sertifikasi halal juga menyelenggarakan Global Halal Forum, berupa pertemuan para pelaku usaha dari dalam dan luar negeri, dimana pada forum ini para pengusaha dapat bertukar informasi mengenai bisnis halal. Acara juga dilanjutkan dengan World Halal Food Council (WHFC) Meeting, pertemuan anggota Dewan Pangan Halal Dunia yang dihadiri delegasi lembaga-lembaga sertifikasi halal luar ngeri.
Kamis (5/7) malam, MUI bersama Kementerian Agama memberikan Anugerah Halal 2012, sebuah penghargaan yang diberikan kepada perusahaan, perorangan, lembaga pendidikan dan media massa, yang dinilai berkontribusi positif dalam membangun, menginformasikan dan menyosialisasikan halal.
Pasar Pontensial
Saat membuka INDHEX 2012, Menteri Koordinator Kesejateraan Rakyat RI, HR. Agung Laksono, mengatakan, bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim, keberadaan produk halal merupakan sebuah keniscayaan. Dengan jumlah konsumen yang sangat besar – lebih dari 20 juta jiwa – Indonesia merupakan pasar potensial yang menjadi rebutan para pelaku usaha dari seluruh dunia.
Jumlah populasi muslim Indonesia yang sangat besar mampu “mengalahkan” gabungan jumlah pendudukn dari negara-negara muslim lain seperti Malaysia (27 juta), Saudi Arabia (28 juta), Uni Emirat Arab ( 4 juta), Turki (74 juta), dan Kuwait (3 juta). Gabungan jumlah penduduk Muslim dari negara-negara tersebut hanya mencapai 136 juta, sedangkan Indonesia hampir mencapai 220 juta dari jumlah penduduk 245 juta jiwa.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa telah mencanangkan Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia (World Halal Center). “Momentum ini harus terus dijaga dan dikembangkan untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan masyarakat Indonesia. Para pelaku usaha di Indonesia harus memanfaatkan potensi pasar ini dengan menggunakan sertifikat halal sebagai salah satu kekuatan daya saing,” kata Agung Laksono.
LP POM MUI dikenal sebagai pelopor berdirinya Dewan Pangan Halal Dunia atau World Halal Food Council (WHFC) pada tahun 2004 dan dikokohkan lagi tahun 2011 lalu. Standar sertifikasi halal yang dikembangkan LP POM MUI juga telah diadopsi oleh WHFC dan lembaga-lembaga sertifikasi halal luar negeri.
MUI melalui LP POM MUI harus lebih berperan aktif dalam melakukan kerjasama dengan Lembaga Sertifikat Halal Luar Negeri untuk menjaga konsumen Indonesia dari produk-produk yang tidak halal.
“Sosialisasi halal ke masyarakat yang selama ini dilakukan juga harus lebih digalakkan, dengan menggandeng para pemangku kepentingan lainnya. Dengan motto Halal is My Life, diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat muslim dan kalangan dunia usaha untuk mengkonsumsi produk halal. Sehingga harapan untuk menjadikan Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia benar-benar terwujud,” ungkap Agung. Desastian