JAKARTA (VoA-Islam) – Dalam orasinya, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) KH. Muhammad Al-Khaththath membaca pernyataan sikapnya di depan Kedubes Myanmar dan Suriah. Terkait Muslim Rohingya, FUI mengutuk pembantaian, penindasan, penyiksaan, pemerkosaan, perampasan, penangkapan yang dilakukan oleh warga dan tentara Myanmar yang jelas-jelas melakukan pembantaian etnis (genocide). Kekejian ini harus dihentikan.
Menuntut Pemerintah Junta Militer Myanmar agar segera menghentikan pembantaian dan segala kebiadaban warga maupun tentara Myanmar dan memberikan perlindungan serta hak-hak hidup dan beragama kaum muslim Rohingya sebagai warga negara Myanmar.
Mengenai Suriah, FUI juga mengutuk pembantaian, penindasan, penyiksaan yang dilakukan oleh pemerintahan partai sosialis Ba’ath pimpinan Bashar Assad terhadap rakyat muslim di Suriah. Tindakan zalim harus segera dihentikan.
Umat Islam Indonesia menuntut Presiden Bashar Assad mengundurkan diri dari jabatannya. Suriah harus bebas dari pengaruh Rusia, Cina, dan Iran. Bashar Assad harus bertaubat yang mengakui dirinya sebagai tuhan, dimana pasukan-pasukannya menulis di dinding-dinding masjid dengan kalimat “Laailaha illa Bashar”.
FUI juga menuntut kepada para penguasa Muslim agar memberikan dukungan yang nyata kepada umat Islam yang tertindas di Rohingya Myanmar dan Suriah dengan mengirim tentara dan persenjataan untuk melindungi mereka dari keganasan tentara juntar militer Myanmar maupun tentara Bashar Assad. Disamping memberikan tekananpolitik melalui lobi-lobi, baik internasional, serta mengirim bantuan dana, logistik serta obat-obatan.
FUI mengajak seluruh komponen umat Islam Indonesia untuk memberikan bantuan moril maupun materiil kepada kaum muslimin Rohingya dan Suriah sebagai bentuk nyata ukhuwah Islamiyah. Umat Islam dihimbau agar membacakan qunut nazilah untuk kecelakaan para pembantai umat Islam Rohingya dan kejatuhan rezim Bashar Assad. Desastian