JAKARTA (voa-islam.com) - Menyambut bulan suci Ramadhan 1433 H, puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam "Solidaritas Mahasiswa untuk Rohingya, Suriah dan Palestina" menggelar aksi simpatik dan menyerukan perdamaian untuk pengungsi Rohingya, Myanmar dan Suriah.
Aksi yang digelar Jum'at (20/7/2012) di depan gedung Kedubes Myanmar itu diikuti oleh berbagai kelompok mahasiswa seperti Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Tangsel, Pemuda Muslim Tangsel, dan Liga Mahasiswa untuk Perdamaian Dunia.
Ketua Umum KAMMI Daerah Tangsel Imron Hasyim mengatakan bahwa etnis Rohingya yang mayoritas beragama Islam merupakan etnis minoritas paling menderita di dunia. Etnis tersebut, lanjut Imron ditolak kewarganegaraannya di wilayah mereka sendiri.
"Etnis Rohingya dilarang menjalankan Ibadah mereka. Bahkan kini terjadi pembantaian massal dan pengusiran dari tanah mereka sendiri," ungkap Imron di Depan Gedung Kedubes Myanmar Jalan Haji Agus Salim Nomor 109 Jakarta, Jum'at (20/7/2012).
Pembantaian dan penindasan, lanjut Imron juga dialami oleh rakyat Suriah. Rezim Bashar Al Assad secara terang-terangan melakukan pembantaian secara keji terhadap rakyat Suriah.
"Puluhan ribu nyawa melayang, puluhan ribu korban luka berat, puluhan ribu dinyatakan hilang, bahkan ratusan ribu ditangkap dan dipenjara," tegas Imron.
Melalui aksi tersebut para mahasiswa menyerukan:
"Aksi tabur bunga ini sebagai simbol kerihatinan kami terhadap perdamaian antar umat beragama di Myanmar, Suriah, dan Palestina," kata Herdi Jayakusuma , Korlap aksi tersebut. [zahra]