View Full Version
Senin, 30 Jul 2012

Tim IDC antar Putri Munawaroh ke Rumah Mertuanya di Bandung

BANDUNG (voa-islam.com) - Bulan Ramadhan ini menjadi hari yang istimewa bagi mujahidah asal Solo, Putri Munawaroh. Pada bulan Ramadhan ia ditangkap dan pada bulan ini pula, tepatnya hari Ahad (22/7/2012) ia bebas, setelah menjalani vonis zalim 3 tahun penjara dikurangi remisi menjadi 2 tahun 9 bulan. Para ummahat pun turut menjemputnya di LP Wanita Kelas IIA Tangerang.

Usai dibebaskan, Putri tak lupa bersilaturahmi ke tengah umat Islam yang selama ini mensupport dirinya mulai awal persidangan hingga bebas. Pada hari pembebasannya itu pula Ia kemudian diberi kesempatakan untuk menyampaikan taushiyah di masjid Al Munawaroh di komplek perumahan Witanaharja, Pamulang, Banten.

Selain itu Putri juga menyempatakan diri untuk bersilaturahim dengan ustadz Abu Bakar Ba’asyir di sel Bareskrim Mabes Polri pada pada hari Selasa (24/7/2012). Ustadz Abu Bakar Ba’asyir pun menyampaikan pesan-pesan kepada Putri Munawaroh yang datang ditemani rombongan ummahat.

Putri selama beberapa hari usai pembebasannya tinggal di rumah seorang ummahat di sekitar Cibubur. Kemudian pada hari Rabu (25/7/2012) Putri Munawaroh berangkat ke rumah mertuanya yang tinggal di Bandung.

Alhamdulillah, Infaq Dakwah Club (IDC) voa-islam.com diberikan amanah untuk mengantar keberangkatan Putri Munawaroh menuju Bandung. Rabu pagi pukul 06.00 WIB bersama 3 orang kru yang salah satunya adalah akhwat, tim IDC dengan kendaraan minibus menjemput Putri di Cibubur. Syukurlah tanpa halangan sesuatu apa pun sekitar pukul 10.00 WIB Putri tiba di kediaman mertuanya di Bandung.

Tiba dilokasi, dengan cerinya Putri disambut salah seorang akhwat yang ternyata adalah adik iparnya. Mereka berpelukan melepaskan rasa rindu yang telah sekian lama tak jumpa.

Putri mengucapkan terima kasih kepada kru IDC yang telah mengantarnya. “Jazaakumullah khairan, mohon maaf sudah merepotkan,” tuturnya. Setelah itu, voa-islam.com mendapatkan kesempatan untuk berbincang-bincang dengan Putri Munawaroh. Ia menceritakan bagaiman kisah Ramadhan paling berharga selama hidupnya, di mana ia menjadi saksi hidup detik-detik syahidnya pada mujahid; Noordin M. Top, Urwah, Aryo Sudarso dan Adib (suami Putri). Kisah tersebut insya Allah segera kami sajikan ke tengah pembaca. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version