View Full Version
Rabu, 01 Aug 2012

Munarman: Nggak Level Saya Ladeni Logika Ulil yang Bodoh

JAKARTA (VoA-Islam) – Dalam sebuah akun jejaring sosial twitternya tertanggal 28 Juli 2012, dedengkot Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Absar Abdalla berkicau perihal pembunuhuhan etnis Muslim di Rohingya, Myanmar.  Ia menulis, “Kalau umat Islam masih menyetujui aniaya Ahmadiyah di Indonesia, maka umat Islam tak layak protes saat umat Muslim Rohingya dianiaya di Myanmar”.

Menanggapi kicauan Ulil di twitternya, Munarman dari Front Pembela Islam (FPI) hanya menertawai twit Ulil yang dinilainya sebagai logika bodoh dan idiot. “Bodoh jika Ulil mengatakan  umat Islam tak perlu protes ketika Muslim Rohingya di Myanmar dibantai, dengan dalih umat Islam juga tidak memperhatikan Hak Asasi Manusi (HAM) kelompok Ahmadiyah,” ujar Munarman merasa geli.

Dikatakan Munarman, Muslim Rohingya itu bukan kelompok aliran sesat. Sedangkan Ahmadiyah itu ajaran sesat. Namun, bukan berarti yang sesat itu boleh dibantai. Karena itu, membela Muslim Rohingya, bukan karena sesat atau tidak sesat, tapi karena mereka dibantai secara keji, atau karena mereka beragama Islam. Sedangkan Ahmadiyah itu tidak dibantai seperti Muslim Rohingya, tapi diluruskan akidahnya.

“Kalau tidak mau  diluruskan  atau segera bertobat, kelompok aliran sesat Ahmadiyah harus melepaskan simbol-simbol Islam dan tatacara ibadah islam yang mereka lakukan. Jelas-jelas, Ahmadiyah itu sudah keluar dari Islam. Logika Ulil yang bodoh itu, karena dia berada pada positioning atau posisi sebagai pembela kemungkaran. Pokoknya Ahmadiyah yang sesat dibela, sedangkan membela muslim Rohingya yang dibantai malah dikecam. Itu namanya amar mungkar nahi ma’ruf,” tegas Munarman.  

Peristiwa yang terjadi di Banten-Pandeglang, umat Islam tidak membantai Ahmadiyah,  tapi kelompok Ahmadiyah lah yang menantang perang, mereka membawa pasukan, datang dari Jakarta dengan membawa perlengkapan senjata tajam. Ini fakta. Dalam hal beribadah, kelompok Ahmadiyah telah melanggar ketentuan hukum. Sebab itu, pemerintah daerah setempat melakukan penyegelan masjid yang disalahgunakan oleh Ahmadiyah. “Jadi bukan orangnya, tapi ajaran dan sarana ibadahnya yang melanggar hukum.”

Seperti kita ketahui, kelompok liberal kerap mengecilkan dan menyudutkan umat Islam. Adapun kesesatan dan segala bentuk kebatilan mereka kampanyekan. Ulil dan gerombolan liberalnya mengajak pada kemungkaran dan mencegah pada kemakrufan, dengan cara yang seolah-olah ma’ruf, padahal caranya mungkar. Naudzubillah min dzalik.

“Sebenarnya saya malas  ngeladeni  Ulil, nggak level, geto loch. Ulil itu beraninya cuma berkicau di twitter. Dan itu sudah dilakukan beberapa kali. Kalau diajak bertemu dan dialog, dia gemeteran dan takut. Logika Ulil itu memang bodoh,” kata Munarman santai.  

Ulil Di Twitter

Seperti diberitakan sebelumnya di media online, Ulil menjelaskan, kicauan yang dikirimnya di laman Twitter tersebut dimaksudkan untuk mengkritik kalangan yang disebutnya sebagai "teman-teman Muslim" yang menurutnya tidak sentitif dengan masalah pelanggaran hak asasi manusia di dalam negeri sendiri.

"Twit itu ingin mengkritik teman-teman Muslim yang sensitif terhadap diskriminasi terhadap umat Islam di tempat lain tapi tidak menganggap soal diskriminasi dalam negeri yang menimpa umat Islam lain seperti Ahmadiyah," kata Uli.

Ulil dengan sombong menyatakan tidak akan meminta maaf kepada kalangan yang mungkin tersinggung atau salah paham dengan kicauannya tersebut. Ulil menegaskan bahwa dirinya tidak bersalah sehingga dirinya tidak perlu minta maaf kepada siapa pun." Jika ada yang marah dengan pernyataan saya, silahkan saja, silahkan berikan kritik balik yang baik," ujarnya. Desastian


latestnews

View Full Version