Jakarta (voa-islam.com) Mungkin sudah kehabisan stok calon pemimpin Partai Keadilan Sejahtera (PKS), berencana menggandeng artis Desy Ratnasari untuk mendampingi Ahmad Heryawan, di Pemilukada Jawa Barat, 2013. Sekalipun rencana menggandeng Desy ini, masih tahap komunikasi politik.
Pemilukada memperebutkan Jawa Barat 1, adalah kesempatan terakhir bagi PKS, mempertahankan genggaman kekuasaannya, di wilayah yang paling padat penduduknya di Indonesia.
PKS menghadapi "domino Effect", sesudah kadernya yang paling "top", mengalami kekalahan di Pemilukada di DKI, Hidayat Nurwahid, dan hanya mendapatkan suara 11 persen. Padahal, di Pemilukada tahun 2007, PKS yang waktu itu mengusung Jenderal Polisi Adang Daradjatun, dan menghadapi kroyokan 21 partai politik yang mengusung Foke, masih mendapatkan dukungan suara lebih 44 persen.
PKS sebelumnya, gagal meraih kemenangan di Banten, dan calonnya Jazuli Djuwaeni, hanya mendapatkan dukungan tak lebih 400.000 suara, dibandingkan ketika Pemilukada pertama yang mencalonkan pasangan Zulkiflimansyah dengan Marissahuqe, masih mendapatkan dukungan 1.200.000 suara. Artinya, PKS kehilangan lebih dari 700.000 suara di Banten. Jazuli, sebelumnya juga gagal bertarung melawan Wahidin, ketika mengikuti Pilkada di Tangerang. PKS yang sudah mulai mengalami "penuaan" politik, terus-menerus menerima kekahalan secara telak di Bekasi. Bupati Bekasi Saaduddin sebagai incumbent terjungkal, dan gagal mempertahankan jabatannya di Pilkada yang lalu.
Seperti dalam pernyataan kepada berbagai media di Jakarta, Wakil Ketua Pemenangan Pemilu wilayah Jawa Barat, DKI dan Banten, Yudi Widiana Adia mengatakan PKS mendekati beberapa nama seperti aktris Desy Ratnasari. "Kalau dari keseriusan pengusungan, ini proses komunikasi terus. Kita belum tahu apakah Desy mau terjun ke dunia politik atau tidak," ungkap Yudi, Kamis.
Yudi menegaskan, bahwa selain nama Desy Ratnasari masih ada nama artis lainnya seperti Dedy Mizwar. Namun ini masih terus dikomunikasikan oleh DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) PKS. Dipilihnya nama Desy Ratnasari sebagai salah satu figur kandidat cawagub Jabar dikarenakan PKS melihat pertarungan di Pemilukada Jabar nanti didominasi oleh sosok publik figur seperti Dede Yusuf dari Partai Demokrat dan Rieke Diah Pitaloka yang dikabarkan akan diusung oleh PDIP.
"Ya kami tidak bisa menolak anggapan itu. Tapi kita kan terap harus lihat kompetensi tokoh itu, jadi tidak sembarangan juga," paparnya. Strategi PKS di Pemilukada Jawa Barat, menghadapi saingan politik, harus menaruh tokoh yang sekupu, artis dilawan dengan artis. Klop sudah.
Yudi mengakui sosok publik figur untuk di Jabar masih sangat memiliki pengaruh dan daya dukung yang kuat. Namun, sampai saat ini PKS masih belum memutuskan pilihannya ke salah satu figur. "Kita belum bisa pastiin dengan siapa pun, ini proses komunikasi politik dan pejajakan," ujarnya.
Begitulah kekuasaan membuat orang-orang beriman menjadi "lieur" (mabok), tak lagi dapat mempertahankan izzahnya. Artis pun kalau perlu jadi. mi/ilh.