SOLO, (voa-islam.com) – Jum’at (17/8/2012) dinihari pukul 01.30 wib terjadi serangkaian penembakan. Penembakan tersebut menimpa aparat kepolisian yang sedang berjaga di posko lebaran yang terletak di perempatan Gemblegan Solo.
Polisi yang menjadi korban adalah Briptu Kukuh (26 tahun) anggota Satlantas Polresta Surakarta terluka pada Jempol kaki kiri dan Bripka Hendro M (47 tahun) anggota Satuan SPK Polsek Serengan terluka pada bagian pinggang.
Informasi yang bisa dihimpun disekitar Tempat kejadian Perkara (TKP) menyebutkan bahwa pelaku penembakan terdiri dari dua orang laki-laki, memakai jaket hitam celana gelap dan helm standart kaca gelap . Ciri-ciri tubuhnya berbadan kekar, usia dewasa, memiliki tinggi badan 170 cm dandanan seperti Tentara atau aparat Militer. Pelaku mengendarai sepeda motor Honda Grand.
Menurut keterangan saksi yang juga salah satu korban penembakan yakni Briptu Kukuh, pada waktu ia sedang melakukan penjagaan, tiba-tiba didatangi dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor dari arah barat di Jl. Veteran dan langsung menembaki petugas jaga. Interval tembakan seperti bunyi petasan secara tidak teratur. Usai menembaki, pelaku lantas melarikan diri kearah utara di Jl. Yos Sudarso.
Di TKP ditemukan 9 selongsong peluru. Anggota lain yang selamat dari penembakan teror tersebut yaitu Iptu Sugianto, Brigadir Aris dan Bribtu Boby. Akan tetapi para aparat yang selamat dari aksi teror tersebut tidak bisa dimintai keterangan lebih lanjut karena sudah diamankan oleh Provost.
Kedua korban dilarikan ke RS Kasih Ibu dan langsung dibawa ke ruang ICU. Saat wartawan mendatangi Rumah Sakit untuk mencari informasi lebih dalam, ternyata tidak diizinkan masuk ke ruang ICU yang dijaga ketat provost.
Karena luka tidak cukup parah, maka Briptu Kukuh dipulangkan sedang Bripka Hendro dirawat. Saat salah satu kerabat korban keluar dari ruang RS sempat mengatakan bahwa kondisi Bripka Hendro masih sadar namun operasi belum bisa dilakukan karena menunggu gula darah korban stabil. (fjms/Bekti Sejati/Kru FAI)