JAKARTA (VoA-Islam) – Posko Harian Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2012 mencatat sejak H-8 (11/8) lalu, sampai pukul 08.00 WIB, Senin (20/8) terjadi 2.985 kecelakaan, dengan korban jiwa sebanyak 512 orang, luka berat 818 orang, dan luka ringan 2.781 orang.
Ketua Harian Shift 2 Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Sugihardjo menyebutkan dalam laporannya, bahwa total kerugian material yang ditimbulkan dari tingkat kecelakaan yang terjadi selama berlangsungnya arus mudik tahun ini mencapai Rp 5,4 miliar atau Rp 525.420.000.
Dilaporkan, kecelakaan motor telah mendominasi tingkat kecelakaan pada Lebaran tahun ini, khususnya di Jakarta dan sekitarnya. Selama Operasi Ketupat Jaya 2012 pada H-7 hingga Lebaran hari kedua, sebanyak 142 kecelakaan terjadi menimpa para pemudik. Dari jumlah itu, sebanyak 15 orang meninggal dunia, 45 orang luka berat, dan 150 orang luka ringan. Faktor utama kecelakaan masih didominasi oleh rasa kantuk akibat kelelahan.
Tercatat, penyebab kecelakaan karena mengantuk sebanyak 133 kejadian. Sedangkan human error karena mabuk, sakit, menggunakan handphone, terobos traffic light, dan lainnya tidak terjadi alias nihil. “Faktor manusia ini banyak. Tapi untuk mudik tahun ini secara keseluruhan sumber penyebab kecelakaan diakibatkan karena mengantuk. Hampir 99 persen karena mengantuk. Ini untuk data kecelakaan di wilayah Polda Metro," kata Kepala Bagian Pembinaan Operasional Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budiyanto saat dihubungi, Selasa (21/8/2012).
Menurut Budiyanto, kebanyakan kecelakaan terjadi kepada para pemudik yang akan bertolak ke kampung halamannya yang cukup jauh, seperti di Jawa dan Sumatera. Mereka biasanya memaksakan diri menyetir meski dalam kondisi kelelahan. Padahal, di dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, setiap 4 sampai 5 jam, pengguna kendaraan entah itu pengendara sepeda motor dan pengemudi mobil sebaiknya berhenti sejenak dan menggunakan waktu istirahatnya itu dengan sebaik-baiknya.
Jumlah kecelakaan paling tinggi terjadi pada H-3, yaitu dengan 383 kecelakaan, dengan 54 korban jiwa, 90 luka berat, dan 329 luka ringan. Secara umum tingkat kecelakaan selama berlangsungnya mudik lebaran tahun ini berkisar 300 kejadian setiap harinya. Dari 129 posko di berbagai kabupaten/kota, sejauh ini baru 43 posko yang melapor.
Data kecelakaan Lebaran di Jakarta meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada 2010 dan 2011 terjadi lima kecelakaan. Tak tercatat korban jiwa di jalan raya pada dua tahun sebelumnya. Kendaraan yang terlibat meliputi kendaraan umum 18 unit, kendaraan beban 25 unit, kendaraan pribadi 56 unit, sepeda motor 142 unit, dan bus 2 unit. Sedangkan usia pelaku kecelakaan kebanyakan di usia 26 tahun sampai 30 tahun. Desastian/dbs