SUKABUMI (voa-islam.com) - Tak hanya sesat, aliran di Sukabumi yang dibela politisi PDIP Eva Sundari juga sangat sadis. Aliran sesat buatan nabi palsu Sumarna ini telah menyiksa dan mengubur hidup-hidup Ustadz Edin.
Pimpinan Gerakan Reformis Islam (GARIS) KH. Chep Hernawan angkat bicara soal pembunuhan ustadz Edin, di Kampung Cisalopa, Desa Bojongtipar Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Haji Encep -sapaan akrabnya- membenarkan jika yang dibunuh oleh pimpinan sebuah aliran sesat, Sumarna adalah anggota GARIS. “Betul, karena memang di sana mayoritas anggota GARIS,” tuturnya kepada voa-islam.com, Kamis (23/8/2012).
Ia menegaskan bahwa ajaran yang dibawa Sumarna sesat menyesatkan. “Kalau memang dirinya tidak sesat kenapa mesti membunuh orang? Mereka awalnya mau membunuh 4 orang, cuma yang dieksekusi ustadz Edin, dia dibunuh, lalu warga marah,” jelasnya.
Aliran sesat pimpinan Nabi palsu Sumarna ini begitu demonstratif, pihak GARIS sendiri sudah membawa permasalahan ini hingga ke MUI Sukabumi pada tahun 2010. Waktu itu mereka menyatakan bertaubat, namun pada kenyataannya mereka berdusta dan terus mengajarkan aliran sesat yang meresahkan masyarakat. Hal inilah yang membuat ustadz Edin dan anggota GARIS berniat meluruskan ajaran sesat tersebut. Namun, ustadz Edin tewas dibunuh oleh para pengikut aliran sesat tersebut.
“Karena di situ ada aliran sesat, dia mengaku Nabi, kemudian tidak perlu shalat Jum’at, kita angkat permasalahan ini ke MUI pada tahun 2010 dan dia berjanji tidak akan mengulangi lagi. Nah, sekarang kumat lagi, ustadz Edin melakukan gerakan untuk menumpas aliran sesat itu, tapi ustadz Edin kok tidak balik lagi, tidak kelihatan. Setelah 2 atau 3 hari umat marah karena tahu ustadz Edin dibunuh,” paparnya.
...Jadi dia membunuh itu sudah direncanakan, karena ada 4 lubang, mereka mau dikubur hidup-hidup. Jadi mereka disiksa, dicekek lehernya lalu dikubur hidup-hidup
Menurut Haji Encep ada 4 orang yang sudah direncanakan untuk dibunuh oleh Sumarna dan para pengikutnya, hal ini terlihat dari beberapa buah lubang yang dipersiapkan untuk mengubur korban. Aksi pembunuhan tersebut terbilang biadab sebab disinyalir ustadz Edin disiksa terlebih dahulu lalu dikubur hidup-hidup.
“Jadi dia membunuh itu sudah direncanakan, karena ada 4 lubang, mereka mau dikubur hidup-hidup. Jadi mereka disiksa, dicekek lehernya lalu dikubur hidup-hidup. Jadi polisi pun sudah menyampaikan kalau mereka memang berencana untuk membunuh,” tandasnya. [Ahmed Widad]