View Full Version
Sabtu, 25 Aug 2012

Inilah Hasil Investigasi GARIS Terkait Pembunuhan Ustadz Edin

CIANJUR (voa-islam.com) - DPP Gerakan Reformis Islam (GARIS) merilis fakta-fakta hasil investigasi terkait aliran sesat pimpinan Sumarna dan kasus pembunuhan berencana terhadap Ketua DPC GARIS Jampang Tengah, ustadz Edin.

GARIS yang mewakili umat Islam setempat sejak awal telah berinisiatif melaporkan permasalahan aliran sesat yang diajarkan Sumarna kepada Bakorpakem dan Muspida sekitar 1,5 tahun yang lalu. Maka seharusnya yang menjadi fokus tanggung jawab Pemda terutama Bakorpakem adalah penanganan aliran sesat kelompok Sumarna tersebut.

Akibat kelalaian pihak terkait yang tak mampu menangani permasalahan ini secara preventif akhirnya timbullah jatuhnya korban, ustadz Edin yang dibunuh oleh sekelompok orang anggota aliran sesat pimpinan Sumarna. Atas kelalaian tersebut GARIS berniat mengajukan Bakorpakem ke meja hijau.

Selanjutnya GARIS memaparkan sejumlah fakta yang ditemukan oleh Badan Investigasi & Biro Litbang GARIS atas kasus pembunuhan Ketua DPC GARIS Jampang Tengah, ustadz Edin.

Pertama, pembunuhan yang dilakukan oleh Nabi palsu Sumarna adalah pembunuhan berencana dan terorganisir dengan target para pimpinan GARIS yang selalu menghalangi langkah-langkah aliran tersebut dalam penyebaran faham mereka, dibuktikan dengan:

  1. Penjebakan Korban Ustadz Edin dengan SMS untuk menjemput saudaranya.
  2. Lokasi ditemukanya tempat dikuburnya Ustadz Edin dan juga Motornya jauh dari akses jalan umum dan tidak mungkin Mayat Korban dan juga Motornya dibawa oleh 1 orang saja, karena harus melewati perbukitan dan saat ditemukan, motor dalam keadaan dibongkar/dicopot/tidak utuh, tetapi dalam satu lubang.
  3. Persiapan penggalian 5 lubang untuk mengubur target, 2 lubang dipergunakan untuk jenazah Ustadz Edin dan motornya, yang 3 lagi belum terpakai yang membutuhkan persiapan waktu dan banyak orang harus dilibatkan untuk penggalian.
  4. Belum lagi ditemukan Bom Molotov dan tabung gas Elpiji dalam jumlah besar.

Kedua, kronologis kejadian kemarahan umat Islam terhadap para pengikut aliran sesat pimpinan Sumarna.

  1. 20 Juli 2011: Musyawarah di Desa Bojong Tipar, perwakilan Sumarna (Budiman), menyatakan bahwa Sumarna memfatwakan bahwa Sholat Subuh dan Shola Jum’at ditiadakan untuk Sumarna, dihadiri oleh Ustadz Edin selaku Ketua DPC Jampang Tengah.
  2. 14 Juli 2012: Musyawarah di Pendopo Pemda Sukabumi, MUI dan Bupati menyatakan bahwa Aliran yang dipimpin Sumarna adalah Aliran Sesat, yang dihadiri Kepala Desa dan BPD Bojong Tipar.
  3. 30 Juli 2012: Musyawarah di Pendopo Pemda Sukabumi, MUI menyatakan bahwa Jama’ah Aliran Sesat yang dipimpin Sumarna harus dibubarkan yang dihadiri perwakilan Sumarna (Budiman).
  4. 6 Agustus 2012: Program Tarling (Sholat Jum’at Keliling) yang diadakan di Masjid Jami’e Cisalopa yang dihadiri Kepala Desa Bojong Tipar, Kapolsek Jampang Tengah, Danramil, Kemenag Kabupaten yang tujuanya untuk membina Jama’ah Aliran  Sesat Tersebut, dihadiri juga oleh Ustadz Edin selaku Ketua DPC Jampang Tengah.
  5. 16 Agustus 2012 malam hari: Evakuasi dilakukan oleh aparat kepada Jama’ah Aliran Sesat Pimpinan Sumarna, yang dihadiri Pejabat GARIS Sukabumi, tetapi karena tidak ditemukan juga korban ustadz Sumarna setelah hilang selama 3 hari, setelah evakuasi itu, massa membakar material yang akan dipergunakan untuk membangun Rumah Tinggal Jama’ah Nabi Palsu tersebut.
  6. 17 Agustus 2012: Kurang lebih jam 3 dini hari Sumarna ditangkap beserta pengikutnya 3 orang oleh Polsek Jampang Tengah dan diserahkan ke Polres Pelabuhan Ratu.
  7. 19 Agustus 2012: Setelah Sholat ‘Iedul Fitri, sekitar 1000 orang massa berkumpul disekitar lokasi dan keadaan mulai tidak terkendali setelah tidak diketahui keberadaan Ustadz Edin sampai saat itu, kemudian mereka membakar pemukiman Jama’ah Aliran Sesat yang sudah kosong karena ditinggalkan sewaktu evakuasi tanggal 16 Agustus 2012.
  8. 19 Agustus 2012 malam hari: Tersangka Nabi palsu dan otak pembunuh Ustadz Edin, Sumarna mengaku dan menunjukan tempat di kuburnya Jenazah Almarhum dan motornya di dua lubang dari lima lubang yang dipersiapkan oleh Jama’ah Aliran Sesat tersebut untuk Para Pimpinan GARIS.

Demikian temuan di lapangan yang berhasil diinvestigasi oleh Badan Investigasi & Biro Litbang GARIS. Surat pernyataan tersebut ditandatangani Anton Abdul Aziz S.Kom selaku Kepala Biro Litbang, Asep Kamho selaku Ketua DPC Padabeunghar Sukabumi dan Ketua Umum GARIS, H. Chep Hernawan Dapet SE.MBA. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version