PATI (voa-islam.com) – Suasana pagi yang cerah menyelimuti Desa Tenggulun, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada hari Kamis (30/8/2012). Pagi itu, serombongan pengurus, asatidz Pondok Pesantren Al Azhar Pati Jawa Tengah melakukan ziarah dan silaturahmi ke makam kafilah syuhada’ Bom Bali I Asy Syahid (insya Allah) ustadz Ali Ghufron alias Mukhlas dan Asy Syahid (insya Allah) Amrozi.
Tepatnya, sekitar pukul 07.00 WIB, rombongan tiba di rumah ibunda kedua syuhada, ibu Tariyem binti Rebo. Setibanya di depan rumah, rombongan langsung disambut oleh ibu Tariyem yang waktu itu sedang menyapu halaman rumah. Ia pun langusung mempersilahkan masuk tamu-tamunya tersebut setelah berbicang sebentar.
Sesampainya didalam rumah, rombongan menyampaikan maksud dan tujuannya, yakni untuk berziarah ke makam dua syuhada sekaligus bersilaturahmi dan meminta nasehat dari ibu Tariyem.
Masih dalam suasana Idul Fitri, maka rombongan pun disuguhi dan kue-kue khas lebaran. Pada waktu ketua rombongan Ponpes Al Azhar yakni ustadz Angga Setiawan menanyakan kabar ibu Tariyem, beliau menyatakan keadaannya alhamdulillah baik-baik saja, sehat dan segar bugar. Bahkan, saat Ramadhan tahun ini, ia mengungkapkan bisa beribadah dengan lancar dan nikmat.
Namun, pagi itu ada hal mengagumkan yang para asatidz terheran-heran, yakni pertanyaan ibu Tariyem tentang kabar Ustadz Abu Bakar Ba’asyir. Padahal, ibunda kedua syuhada itu tinggal di pelosok desa dan hampir tak pernah bertemu dengan ustadz Abu Bakar Ba’asyir. “Ustadz Abu gimana (kabarnya, red)?” tanya ibu Tariyem pada ustadz Angga dengan penuh senyum.
Setelah mendapatkan pertanyaan tersebut, maka ustadz Angga dengan keheranan menjawab, bahwa ustadz Abu Bakar Ba’asyir Alhamdulillah dalam keadaan baik dan beliau sekarang ini di vonis 15 tahun penjara oleh Pemerintah Indonesia dengan tuduhan terlibat ‘aksi terorisme’.
Mendengar hal tersebut, ibunda kedua syuhada ini mengungkapkan keprihatinannya seraya mendoakan ustadz Abu Bakar Ba’asyir.
“Innalillahi, negoro kok ora maleh (negara kok tidak berubah-red), semoga ustadz Abu diberi kesabaran,” ucapnya sambil mengelus dada.
Ia kemudian berbincang-bincang tentang kisah kedua putranya yang syahid, lalu memberikan nasehat kepada rombongan agar tegar menghadapi ujian dalam berdakwah dan berjihad.
Tepat pukul 08.30 WIB, rombongan lalu berpamitan kepada ibu Tariyem dan hendak melanjutkan agendanya hari itu untuk bersilaturahmi ke Yayasan Al Ausath di Blora Jawa Tengah yang menaungi Ponpes Al Azhar.
Ponpes Al Azhar adalah sebuah tempat pendidikan pasca sekolah untuk menimba ilmu agama bagi para mahasiswa atau anak-anak SLTA atau SMK yang berada di wilayah sekitar daerah Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Sistem pendidikan yang ditawarkan oleh Ponpes Al Azhar yakni, siswa atau santri dapat bermukim di Ponpes pada waktu sepulang sekolah atau kembali lagi di tempat kos mereka.
Sedangkan Ponpes Al Azhar sendiri berada di Perum Ngagul Asri Rt. 03/Rw. 05, Desa Muktiharjo, Kec. Margorejo, Kab. Pati, Prov. Jawa Tengah dan dikelilingi oleh sekolah-sekolah besar di Kabupaten Pati seperti Universitas (kampus) yang berada disebelah barat alun-alun Pati, SMA 1 Pati, SMK N 2 Pati atau yang lebih terkenal disebut “STM Rendole”, Stadion Serba Guna Widjoyo Kusumo dan sekolah-sekolah lainnya yang merupakan pilihan bagi orang tua murid untuk menyekolahkan putra-putrinya di Pati. (Bekti/VOA)