JAKARTA (VoA-Islam) - Dalam sebuah Milad FPI ke-14 di Silang Monas, Jakarta, Pimpinan Majelis Zikir Az-Zikra Ustadz Muhammad Arifin Ilham menegaskan, untuk menggapai kemenangan yang hakiki, zikir dan jihad tidak dapat dipisahkan. Doa adalah senjatanya orang yang beriman, sedangkan jihad adalah kemuliaan kaum mukminin.
Bagaimana bisa tidur, ketika darah saudara kita di Palestina, Irak, Afghanistan, Kasmir, Sudan, Somalia, Myanmar, Suria, Filipina, Patani, masih terus mengalir. Bukankah sesama muslim itu bersaudara. “Umat Islam itu bagaikan satu tubuh, jika ada bagian dari anggota tubuhnya terasa sakit, maka anggota badan yang lain akan merasakan sakit yang sama. Karena itu jadikan, doa dan jihad sebagai kekuatan.”
Arifin mengingatkan, dahulu tentara Islam pernah menghantam mundur pasukan Persia dan Romawi yang kuat. Apa yang menyebabkan tentara Islam ketika itu begitu istimewa?
“Karena tentara Islam itu, jika malam bagaikan rahib, dan siang seperti singa. Kala itu, tentara Islam menjadi qiyamulail dan jihad sebagai amalan. Pantas, jika tentara Islam meraih kemenangan. Maka, menjadi wajib bagi mujahid agar senantiasa menegakkan shalat malam,” ujar Arifin yang mengaku pernah menjenguk Habib Rizieq di penjara, menengoknya di saat sakit, dan bersilatirahim pada saat Idul Fitri.
Untuk yang ke sekian kalinya, Ustadz Arifin menegaskan, biarlah Ustadz Arifin beserta jamaah zikirnya yang menanam padi, sedangkan Habib Rizieq Syihab yang membasmi hama tikusnya.
“Jika kita melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangan. Jika tidak mampu, dengan lisan. Jika tidak mampu dengan hati. Tapi itulah selemah-lemah iman,” kata Arifin yang selalu mendukung FPI untuk memerangi tempat maksiat, pornografi, judi, dan sebagainya, yang dibekingi oleh preman dan oknum aparat. Desastian