View Full Version
Rabu, 12 Sep 2012

Ustadz Wahyudin: Al Mukmin Ngruki Tak Ajarkan Terorisme

SOLO (voa-islam.com) - Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Solo kembali hangat di perbincangkan masyarakat dan di berbagai media. Hal ini berkaitan dengan adanya sejumlah aksi terorisme akhir-akhir ini yang di sinyalir di lakukan oleh sejumlah alumni ponpes tersebut.

Terkait hal itu, Ustadz Wahyudin pimpinan ponpes Al Mukmin Ngruki tersebut berkenan memberikan tanggapannya pada Kamis petang (6/9/2012) di kediamannya.

Sebelumnya, sejumlah media mendatangi rumah atau sekretariat ponpes untuk mewawancarainya, namun ia tidak mau diwawancarai secara langsung oleh media sekuler yang suka "memelintir berita". Beruntung, kali ini ustadz Wahyudin bersedia diwawancara untuk mengklarifikasi berbagai fitnah dan tudingan miring atas Ponpes yang dipimpinnya.

Ia menengarai ada sejumlah pihak yang menginginkan bubarnya pendidikan dan dakwah yang dilakukan oleh pihak yayasan dan ponpes Al Mukmin Ngruki. Pasalnya, ponpes Al Mukmin Ngruki konsisten dalam mengajarkan penegakan tauhid, akhlaq dan unggul dalam pemikiran. Yang mana hal ini jarang atau bahkan tidak pernah diajarkan di tempat pendidikan lainnya.

Konsistensi tersebut,  jelas akan melahirkan insan paripurna yang siap menghadapi tantangan zaman dengan kemandirian dan tentu siap mengemban perjuangan dakwah Islam. Hal itu tentu menjadi ancaman bagi pihak-pihak yang bermaksud menghancurkan Negara Indonesia, lantaran konsistensi dalam berjuang hanya diajarkan oleh islam dan ponpes Al Mukmin Ngruki merupakan lembaga pendidikan yang dinilai mampu membangkitkan perjuangan yang berlandaskan nilai-nilai keislaman.  

Tuduhan mengajarkan pemahaman “terorisme” yang dialamatkan atas pondok pesantren Al Mukmin Ngruki sebagai alasan pihak-pihak yang ingin ponpes ini dibubarkan, dengan tegas dibantah ustadz Wahyudin. Ia menuturkan bahwa Ponpes Al Mukmin Ngruki tidak pernah mengajarkan terorisme, bahkan tidak membenarkan hal tersebut.

“Al Mukmin tidak mengajarkan terorisme, malahan kami menyayangkan. Karena hal tersebut bukan membuat Islam maju, namun justru menjadi batu sandungan bagi keberlangsungan dakwah Islam di Solo ini,” tegasnya.

Ia melanjutkan, tuduhan terorisme sedikitpun tidak mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap Ponpes Al Mukmin Ngruki. Bahkan setiap tahun, santri yang masuk untuk menimba ilmu di ponpes Al Mukmin Ngruki masih tetap sama dengan sebelumnya dan bahkan bisa di bilang maju.

Wali santri-pun tidak terpengaruh sama sekali dengan berita yang sejak dulu sampai sekarang selalu memojokkan ponpes Al Mukmin Ngruki. Menurut beliau, hal ini karena para wali santri memahami betul bahwa tuduhan yang dialamatkan kepada ponpes Al Mukmin Ngruki hanyalah fitnah belaka.

“Seluruh wali santri memahami jika tuduhan-tuduhan yang di lontarkan kepada pondok pesantren tersebut merupakan fitnah. Hal ini didasarkan bahwa sebagai wali santri merasakan hasil didikan pondok pesantren memang mampu menjadikan putra dan putri mereka menjadi pribadi yang mampu menjaga tauhid, berakhalakul karimah, cerdas dan berkemandirian. Sejumlah fitnah tersebut malahan menjadi lelucuon bagi para wali santri,” pungkasnya. [asg/Kru FAI]


latestnews

View Full Version