JAKARTA (voa-islam.com) - Hanung Bramantyo kembali meresahkan umat Islam lewat film yang dibuatnya. Kali ini Hanung memproduksi film kisah 2 orang gay yang diangkat dari sebuah puisi esay, karya karya Danny JA.
Film dengan inisial CTBDR ini menceritakan percintaan sejenis (homo seks) dua orang santri bernama Amir dan Bambang. Di pesantren, Amir dan Bambang selalu bersama hingga akhirnya mereka saling jatuh cinta.
Rencananya film ini secara luas akan diputar pada bulan Oktober 2012 untuk menyambut Hari Anti Diskriminasi Nasional, namun sebuah organisasi yang memayungi Lesbian, Gay, Biseks dan Transeksual/Transjender (LGBT) yang bergerak di bidang media, telah memutar film ini dalam komunitas LGBT. Ironisnya pemutaran film tersebut dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2012 jelang 10 hari terkhir di bulan Ramadhan.
...Kalangan pondok pesantren sudah mesti melakukan protes dan juga menuntut supaya film ini dibatalkan
Menyikapi film homo karya Hanung Bramantyo itu Sekjen FPI, KH. Ahmad Shabri Lubis menyerukan kepada seluruh kalangan pondok pesantren untuk protes terhadap pemutaran film tersebut.
“Kalangan pondok pesantren sudah mesti melakukan protes dan juga menuntut supaya film ini dibatalkan,” tegasnya saat dihubungi voa-islam.com, Kamis (13/9/2012).
“Ini adalah agenda untuk merusak citra pondok pesantren,” tambahnya.
Ustadz Shabri menyatakan jika pelecehan terhadap Nabi Muhammad di luar negeri saja umat Islam bisa marah, maka jangan sampai ada film yang merusak citra Islam yang membuat umat Islam di Indonesia marah.
Selain itu, ia juga meminta ketegasan pemerintah khususnya Lembaga Sensor Film jika film yang seperti itu masih beredar maka FPI akan menggugatnya.
“kita minta ketegasan pemerintan dan Lembaga Sensor Film, jika film seperti ini yang merusak akhlak, mengandung pelecehan pondok pesantren dan santri masih beredar akan kita gugat,” tutupnya. [Ahmed Widad]