View Full Version
Sabtu, 15 Sep 2012

HTI Kecam Film Penghina Nabi: Putuskan Hubungan Diplomatik dengan AS

JAKARTA (VoA-Islam) - Film Innocence of Muslims yang dibuat oleh Sam Bacile warga AS keturunan Yahudi mendapat reaksi keras dari muslimin di seluruh dunia. Tak terkecuali kaum muslimin di Indonesia. Di Jakarta (depan Kedubes AS) dan Bandung (depan Gedung Sate),  Jumat (14/09) kemarin,  Hizbut Tahrir Indonesia melakukan aksi damai menentang pembuatan dan peredaran film “sampah” yang sangat kasar menghina Nabi Muhammad saw.

Ratusan massa Hizbut Tahrir itu membentangkan spanduk dan poster sebagai bentuk protes. “Putuskan hubungan diplomatic dengan USA, Penghina Rasulullah SAW=The REAL TERRORIST, Hukum Mati Penghina Rasulullah SAW.

 “Kebebasan berbicara,ya, kebebasan berbicara. Kebebasan berbicara bukanlah berarti bebas menghina Nabi Muhammad !” tegas Juru Bicara HTI Ismail Yusanto di depan kedutaanbesar Amerika di Jakarta.

Ismail terlihat marah saat menjawab pertanyaan wartawan asing yang bertanya kenapa umat Islam harus marah. Bukankah pembuatan film Innocence of Muslims merupakan bagian dari kebebasan berpendapat. Ismail pun menjawab, “Apakah kalian tidak marah bila orang tua kalian yang baik-baik dituduh orang yang suka main gila? Tentu sebagai anak yang mencintai orang tuanya akan marah! Penghormatan dan kecintaan kami kaum muslimin, kepada Nabi Muhammad jauh lebih besar dari pada kepada orangtua sendiri!”tegasnya.

Jika tidak ingin menyebabkan kaum muslimin di berbagai belahan dunia marah akibat film tersebut, kata Ismail, maka hendaknya jangan membuat kaum muslimin marah, itulah akibatnya .

Ini adalah penghinaan terhadap Rasulullah Muhammad SAW yang dilakukan oleh orang Barat untuk ke sekian kalinya. Penghinaan ini menunjukkan kebencian mereka terhadap Nabi Muhammad dan Islam. Selalu saja mereka berdalih, pembuatan dan pemuatan film yang menghina itu merupakan bagian dari kebebasan berkreasi. Tapi faktanya, ini adalah kebebasan untuk melakukan apapun termasuk mendeskreditkan, menghina, dan melecehkan Islam dan Nabi Muhammad SAW.

Sekilas Film

Penghinaan itu dilakukan melalui film berjudul “Innocence of Muslims”. Dalam film berdurasi dua jam itu Nabi Muhammad digambarkan sebagai seorang penipu, lelaki hidung belang yang lemah dan gemar melakukan pelecehan seksual terhadap anak (pedofil).

Sam Bacile (56), pembuat film itu, melibatkan 59 aktor dan 45 orang kru. Menurut AP (12/9), Sam adalah warga California, Amerika Serikat (AS) keturunan Yahudi Israel. Dengan bantuan dari 100 donatur Yahudi, Sam berhasil mengumpulkan dana lima juta dolar AS untuk pembuatan “Innocence of Muslims”. Dalam wawancaranya dengan media, Sam menyatakan sengaja membuat film itu. Menurutnya, dengan film ini, kelemahan Islam dapat diekspos ke seluruh dunia.

Berikut inilah pernyataan sikap HTI yang dibacakan Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia, Muhammad Ismail Yusanto tentang Film Innocence of Muslims yang Sangat Menghina Nabi Muhammad SAW saat berunjuk rasa di depan Kedubes AS di Jakarta, 14 September 2012.

  1. Mengutuk pembuatan dan penyebarluasan film yang sangat menghina kehormatan Rasulullah SAW itu. Juga mengutuk pemerintah AS yang membiarkan begitu saja film ini dibuat dan disebarluaskan kepada khalayak, sebagai perbuatan biadab yang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Rasulullah SAW, yang hidupnya dihabiskan untuk menyebarluaskan risalah Islam, adalah sosok yang mulia, dimana kemuliaannya itu dimuliakan oleh lebih dari 1,5 milyar umat Islam di seluruh dunia. Karena itu, kehormatannya wajib untuk dilindungi dan dibela oleh seluruh umat Islam dengan segala kekuatan.

 

  1.  Menuntut pelaku penghinaan ini dihukum. Bila ia muslim, harus dihukum mati. Bila pelakunya orang kafir dari kalangan Yahudi atau Nasrani, juga harus dihukum mati kecuali mereka bertaubat dan masuk Islam. Demikianlah ketentuan syariah Islam sebagaimana dinyatakan Imam As-Syaukani, Imam Syafi’i dan Imam Hambali.

 

Menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk bahu-membahu dalam membela kehormatan Nabi Muhammad dan menolak dengan keras setiap paham atau doktrin yang tidak Islami seperti doktrin tentang HAM, sekularisme d


latestnews

View Full Version