VOA-ISLAM.COM - Mustaqim Abdullah adalah salah satu santri Pondok Pesantren Umar Bin Khattab (UBK), usianya masih sangat muda, baru 16 tahun. Remaja yang duduk di bangku SMP ini ditangkap Densus 88 saat hendak menguburkan jenazah ustadz Firdaus, kakak kandungnya sendiri.
Bocah asal Desa O’o, Dompu, kabupaten yang bersebelahan dengan Bima ini pun disidang bersama dengan para mujahid lainnya di PN Tangerang. Ia divonis satu tahun penjara oleh majelis hakim karena memberikan bantuan terorisme dan menyembunyikan informasi. Namun meski sudah menjalani masa tahanan lebih dari 1 tahun di LP Pemuda Tangerang ia belum juga bebas.
Meski demikiam, terali besi sama sekali tak melunturkan tekadnya dan fikrahnya untuk terus berjuang di jalan Allah. Justru penjara menjadi salah satu tarbiyah bagi dirinya untuk lebih menempa kedewasaan dan memperdalam ilmu dien.
Remaja ini juga ternyata giat berdakwah lewat lisan maupun tulisan. Hal ini ia buktikan dengan seuntai nasehat yang ingin ia sampaikan untuk anak-anak seusianya bahkan untuk para aktivis Islam. Berikut ini nasehat dari sang mujahid muda Mustaqim Abdullah.
Wahai Saudaraku Surga itu Mahal
Wahai saudaraku, banyak orang yang menginginkan surga, namun mereka malas untuk beribadah dan banyak pula orang-orang yang takut ke neraka, namun mereka masih saja tidur pulas dan malas beribadah.
Wahai saudaraku, Apakah engkau lupa ataukah engkau pura-pura lupa? Bahwa sesungguhnya Nabi Adam AS dikeluarkan dari surga lantaran satu kesalahan, lalu bagaimana dengan kita? Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya surga itu mahal.
Wahai saudaraku, banyak orang yang menginginkan surga, sedang mereka tidak pernah menolong agamanya dari orang yang menjadikan agamanya sebagai bahan olok-olokan. Banyak orang yang menginginkan surga, sedang mereka tidak pernah mengorbankan harta dan jiwanya untuk agama Allah.
Banyak orang yang menginginkan surga, sedang mereka tidak pernah memerangi orang-orang yang menyebarkan fitnah dan kesyirikan dalam agamanya. Maka ketahuilah, sungguh surga tak semurah yang kau angankan.
Wahai saudaraku, apakah engkau mengira bahwa engkau akan masuk Surga? Sedang engkau belum diuji dalam agamamu. Apakah engkau mengira bahwa engkau akan masuk Surga? Sedang jalan jihad tak pernah kau tempuh, sekali lagi ku ucapkan kepadamu sungguh surga tak semurah yang kau angankan.
Maka untuk itu wahai saudaraku, jadikanlah matamu sebagai saksi kebenaran. Jadikanlah tangan sebagai pembela agama Allah. Jadikanlah mulutmu sebagai pelopor kebaikan. Jadikanlah telingamu untuk menengarkan ayat-ayat Allah. Jadikanlah kakimu sebagai kaki yang senantiasa berjalan di jalan Allah. Maka ketahuilah wahai saudaraku, sesungguhnya tidak ada kebahagiaan tanpa cobaan dan tiada kemuliaan tanpa pengorbanan. Inilah jalan menuju surga, penuh perjuangan dan pengorbanan.
Wahai saudaraku, aku nasihatkan kepada antum semuanya, agar beriman kepada Allah SWT dan bertaqwa kepada-Nya dan jangan antum seperti orang yang mengaku diri telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, padahal sebenarnya mereka adalah penentang Allah dan Rasul-Nya. Jikalau dikatakan kepada mereka “marilah berhukum dengan hukum Allah dan Rasul-Nya. Maka untuk itu wahai saudaraku, jadikanlah darahmu sebagai siraman agama Allah. Jadikanlah nyawamu sebagai tumbal agama Allah. Jadikanlah tulangmu sebagai benteng dari kezhaliman kaum kuffar dan kaum murtad. Jadikanlah lisanmu sebagai pelopor kebaikan untuk para mujahid Allah.
Wahai pemuda-pemuda Islam…
Wahai orang-orang yang mempunyai keutamaan, wahai orang-orang yang mulia, tidaklah kalian ingin menjadi pionir kebaikan yang menggunakan malam harinya untuk ketaatan dan siang harinya untuk bertasbih dan mendekatkan dirinya kepada Allah. Seperti Mus’ab bin Umair, Sa’ad bin Abi Waqash dan Kholid bin Walid. Mereka adalah orang-orang yang berkarakter seperti tertera dalam bait-bait syair berikut.
Mereka adalah Ahli Ibadah malam
Manakala malam menyelimuti kegelapannya kepada mereka
Banyak Ahli Ibadah yang pipinya di basahi oleh air matanya
Dan berubah menjadi singa hutan bila seruan jihad memanggil
Mereka siap mati merindukan pahala yang di dambakannya
Maka nasehatku, wahai para aktivis Islam, pewaris Nabi yang mukhlishin
Relakah kalian terhadap dominasi dan merajalelanya kekufuran dari manusia-manusia jahat umat ini yang tidak mau tunduk kepada Allah dan tidak mengimani apa yang datang dari Allah serta yang tetap dalam kesombongan dan kekufuran secara terang-terangan dan dalam kebebasan yang rendah?
Relakah kalian menyaksikan pupusnya cahaya Al-Quran yang agung yang merupakan percikan dari cahaya Allah?
Relakah anda bila rambu-rambu Islam digusur dari penjuru bumi dan Syariat Allah di campakkan dari pesona dunia?
Senangkah kalian melihat umat Islam menjadi ekor yang dipermainkan oleh berbagai peristiwa dan diombang-ambingkan oleh tamparan angin orang yang zholim?
Senangkah kalian wahai ikhwan? Terhadap Zionis yang zholim lagi sadis mendekat pada kita untuk merampas tanah air dan negara kita?
Relakah anda jika generasi muda kita kurun ini hidup dalam asuhan atheisme dan tumbuh dalam didikkan tangan kekufuran dan kesesatan?
Ridhakah kalian terhadap kehadiran menggunungnya dosa dan munculnya aneka ragam kemunkaran serta merebaknya wanita-wanita yang membuka aurat?
Wahai para pewaris nabi!!!
Siapakah yang akan mencegah orang yang zholim dari kezholimannya dan melarang tiran dari ketiraniannya kalau bukan kalian wahai para ulama pewaris Nabi?
Siapakah yang akan beramar ma’ruf nahi munkar dan mengajak manusia kembali ke jalan Allah, kalau bukan tuan-tuan para kyai?
Siapakah yang akan maju menantang orang-orang menyingkirkan hudud Allah dan mereka yang bertahkim kepada selain undang-undang Allah?
Wahai saudaraku, ingatlah bahwa sesungguhnya Allah tetap akan menyempurnakan cahaya agama-Nya, meskipun mereka orang-orang munafik dan orang-orang kafir tidak akan pernah menyukainya. Maka untuk itu berpegang teguhlah kepada Al-Quran dan As-Sunnah disaaat manusia melepaskannya.
Wahai saudarku, ketahuilah bahwa sesungguhnya kebenaran awalnya akan asing, namun pada akhirnya kebenaran itu tegak kembali, maka untuk itu wahai orang-orang yang lelah raganya, tetaplah kalian di atas jalan Allah dan ingatlah, bahwa sesungguhnya Thoifah Al manshurah akan kembali meruntuhkan tirani kaum kufar dan meruntuhkan tirani kezholiman, maka untuk itu bersabarlah, karena sesungguhnya kemenangan Islam telah datang.
Wahai anak muda yang di sibuk oleh dunia, yang di sibuk oleh musik, sadarlah bahwa sesungguhnya Allah menciptakan kita hanya untuk beribadah kepada-Nya.
Wahai anak muda, apakah kalian lupa? Bahwa sesungguhnya kalian adalah keturunan Khalid bin walid yang namanya harum sepanjang masa lagi terkenal di dunia sebagai sosok yang berhasil membinasakan para penyembah berhala di muka bumi ini untuk meninggikan panji La ilahaa illahaillah.
Wahai anak muda, apakah kalian lupa? Bahwa sesungguhnya kalian adalah keturunan Sa’ad bin Abu Waqash yang telah bershasil menghamtam kisrah dan mengumandangkan takbir di kerajaannya.
Wahai anak muda, Apakah kalian lupa? Bahwa sesungguhnya kalian adalah keturunan Umar bin Khattab, yang bila disebut namanya di berbagi tempat pertemuan para kaisar, mereka bagaikan orang yang pingsan tak sadarkan diri (karena gentar).
Wahai anak muda yang sibuk dengan nyanyian, sadarlah, siapa lagikah yang menegakkan kejayaan Islam kalau bukan kalian? siapa lagikah yang akan menegakkan kebenaran dan menghancurkan kebathilan, kalau bukan kalian?
Demikian nasehat ini aku sampaikan semoga Allah memberi hidayah bagi kita semua. Wallahu a’lam bisshawab. [MJ]