JAKARTA (voa-islam.com) - Direktur JAT Media Center (JMC), ustadz Son Hadi menilai jika kinerja BNPT dan Densus 88 semakin tidak becus. Oleh sebab itu ia setuju jika BNPT dan Densus 88 harus dibubarkan.
“Semakin tidak becus kinernya BNPT dan Densus 88 ini, memang sebaiknya seperti direkomendasikan salah seorang Komisioner Komnas HAM lebih baik dibubarkan saja dan dicabut undang-undang terorisme itu. Sebab undang-undang terorisme itu amat menzalimi anak bangsa,” tuturnya saat dihubungi voa-islam.com, Ahad (23/9/2012).
Kaganjilan dalam proses penangkapan ini terlihat pada saat semua mobil di showroom milik adik Rudi diambil semuanya, itu apa hubungannya?
Ketidakbecusan tersebut menurutnya terlihat dari keganjilan dalam penangkapan Rudy Kurnia Putra, yakni dengan menyita seluruh mobil dalam showroom milik Agung, adik Rudy di Jl. Gatot Kaca Rt 05/017 Cemani, Grogol, Solo.
“Kaganjilan dalam proses penangkapan ini terlihat pada saat semua mobil di showroom milik adik Rudi diambil semuanya, itu apa hubungannya? Kalau mau dijadikan barang bukti, barang bukti apa? Apa nanti dibalikin lagi mobil-mobil itu? Jangan-jangan ini perampokan atas nama tugas,” paparnya.
Hal demikian kata ustadz Son, sapaan akrabnya, kerap terjadi dalam operasi Densus 88 seperti saat penangkapan Firman di Depok dan Abu Tholut.
“Ini kan sama dengan kasus Firman di Depok yang kehilangan uang, lalu dulu ada saat penangkapan Abu Tholut meskipun dikembalikan uang itu karena ketahuan, coba kalau tidak ketahuan,” pungkasnya. [Ahmed Widad]