View Full Version
Sabtu, 29 Sep 2012

Fakhruddin Ar-Razi Competition, Kompetisi Bergengsi Pelajar Muslim

JAKARTA (VoA-Islam) - Majalah Gontor bekerjasama dengan KPM (Klinik Pendidikan MIPA) di bawah pimpinan R. Ridwan Hasan saputra, M.Si akan mengadakan Fakhruddin ar-Razi Competition (FRC), sebuah Kompetisi yang menggabungkan antara Studi Islam dan Matematika secara bersamaan untuk tingkat Sekolah dasar (SD) atau yang sederajat dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau yang sederajat.

Olimpiade Studi Islam dan Matematika tingkat nasional ini akan digelar serentak di kota-kota besar di Indonesia. Olimpiade yang bertajuk “Membentuk Generasi Ulama-Intelek” ini akan digelar 13 Oktober 2012 disejumlah kota, seperti Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jadebotabek), Banten, Bandung, Tegal, Solo, Magelang, Nganjuk, Bojonegoro, Pasuruan, Malang, Surabaya, Medan, hingga Fak-Fak (Papua Barat). Untuk wilayah Jabodetabek, lomba akan diselenggarakan di Gedung Olahraga (GOR) Ciracas, Jakarta Timur.

“Kompetisi ini diharapkan dapat membentuk Generasi Ulama Intelek, yang dapat menguasai Ilmu Pengetahuan Agama dan Matematika secara bersamaan, sebagaimana ulama terdahulu, seperti: Fakhruddin ar-Razi, al-Khawarizmi, Ibnu Sina dan lain-lain,” kata Pemimpin Redaksi majalah Gontor, Adnin Armas dalam jumpa pers di kantor Majalah Gontor, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat siang kemarin (28/9).

FRC yang digelar setiap tahun ini diikuti oleh siswa-siswi terbaik dari semua sekolah yang ada di Indonesia, baik madrasah maupun sekolah umum. Kompetisi ini merupakan ajang yang ketiga kalinya, sebelumnya digelar di Kampus STEKPI, Kalibata, Jakarta.  Dipastikan, kompetisi ini akan dihadirioleh + 25.000 orang yang terdiri dari siswa, orangtua dan guru.

Yang menarik, peserta yang berminat mendaftar untuk kompetisi ini hanya dikenakan seikhlasnya. “Bukan berarti gratis, tapi sesuai kemampuan agar dapat dikuti siswa-siswa dari beragam tingkatan ekonomi. Saat ini, panitia masih menerima pendaftaran bagi peserta di setiap sekolah. Pendaftaran dapat melalui penyerahan formulir secara langsung ke kantor secretariat Panitia Fakhruddin ar-Razi Competition (FRC) di Jl. Raya Pasar Minggu No. 13, Pancoran, Jakarta Selatan, telp: (021) 7995083, 7916389 atau melalui email: [email protected].

Kompetisi ini digelar dalam dua babak: babak penyisihan dan babak final. Babak penyisihan akan diadakan pada 13 Oktober 2012 di berbagai tempat di Indonesia, sedangkan babak final digelar pada 17 November 2012 di Kampus STEKPI, Kalibata, Jakarta Selatan.

Menurut Ketua Panitia FRC 2012, Ahmad Muhajir, pelaksanaan FRC 2012 ini akan melibatkan ribuan siswa dari beberapa daerah di Indonesia. Untuk wilayah Jabodetabek, sebanyak 2000 pelajar SD dan SMP (kelas 4-9) diperkirakan akan mengikuti lomba yang digelar setiap tahun itu.

Bagi para pemenang, akan mengikuti pesantren matematika  dan berkesempatan mengikutilomba matematika tingkat internasional bersama KPM. Para juara akan mendapatkan piala, medali dan sertifikat serta uang pembinaan. Untuk Juara I mendapat hadiah senilai Rp. 2.000.000, Juara II (Rp. 1.500.000), Juara III (Rp. 1.000.000), Juara Harapan I (Rp. 750.000), dan Juara Harapan II (Rp. 500.000).

Menurut Pemimpin Majalah Gontor, Adnin Armas, lahirnya kompetisi yang menggabung dua disiplin ilmu ini dilatarbelakangi oleh makin menipisnya pengetahuan agama Islam para siswa. Mereka lebih dominan mengejar pengetahuan umum ketimbang pengetahuan agama. Boleh dibilang, inilah ajang kompetisi satu-satunya di Indonesia yang menggabungkan dua disiplin ilmu secara bersamaan: Matematika dan Studi Islam.

“Seharusnya ada keseimbangan diantara keduanya untuk mendapatkan pendidikan yang integral. Para siswa yang pandai dalam bidang ilmu pengetahuan umum dan matematika hendaknya dibekali dengan nilai-nilai dan pengetahuan agama Islam agar mereka menjadi pribadi yang memiliki akhlakul karimah” ujarnya.

Sementara itu dikatakan Direktur KPM (Klinik Pendidikan MIPA) Ir. R. Ridwan Saputra MSi, banyak umat Islam yang tidak concern terhadap kemampuan matematika. Padahal matematika merupakan ilmu dasar berpikir. “Jika matematikanya bagus, maka sesorang akan gampang mempelajari ilmu yang lain. Matematika juga dapat melatih kemampuan menganalisa dan mengeksplorasi, sehingga kemampuan penelitiannya bagus, “jelas Ridwan. Desastian

 

 

 

 


latestnews

View Full Version