JAT: Tak Manusiawi Ustadz Ba'asyir Dipindah dalam Keadaan Sakit

JAKARTA (voa-islam.com) - Terkait dengan pemindahan paksa  KH. Abu Bakar Ba’asyir dari Rutan Bareskrim Mabes Polri ke LP Batu Nusa Kambangan pada 5 Oktober 2012 pukul 22.45 WIB semalam, Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) melalui ustadz Son Hadi menyampaikan press release.

JAT menilai pemindahan paksa tersebut sebuah kezaliman yang sangat tidak manusiawi,  karena usia KH. Abu Bakar Ba’asyir yang sudah senja dan sedang dalam keadaan sakit. Pemindahan tersebut juga mendadak tanpa ada pemberitahuan sebelumnya baik kepada keluarga maupun penasehat hukum. 

Dalam kondisi yang amat memprihatinkan itu, ustadz Abu Bakar Ba’asyir malam ini hanya menggunakan pakaian seadanya; baju koko putih berkain sarung, diangkut dengan mobil tahanan duduk dibangku pojok belakang diapit petugas untuk sebuah perjalanan darat sejauh 400 km atau sekitar 8 jam perjalanan.

Selain itu ustadz Son Hadi dalam press release itu menilai jika sikap aparat yang melakukan pemindahan paksa ustadz Abu Bakar Ba’asyir seolah tak memperhatikan hak-hak ulama sepuh tersebut.

“Dari insiden tersebut para penegak hukum seolah tak memperhatikan hak-hak KH. Abu Bakar Ba’asyir,” ungkapnya dalam press release yang disampaikan, Sabtu (6/10/2012).

...pihak-pihak tertentu telah menjadikan beliau sebagai komoditas politik dan pengalihan isu. Hal ini terlihat dari waktu pemindahan jelang peringatan bom Bali 1 dan gencarnya kasus korupsi yang menimpa petinggi Polri

 

Ia juga menilai bahwa dalam insiden tersebut ada komoditas politik yang dimanfaatkan pihak tertentu jelang peringatan bom Bali I, termasuk pengalihan isu gencarnya kasus korupsi yang menimpa petinggi Polri.

“Selain itu pihak-pihak tertentu telah menjadikan beliau sebagai komoditas politik dan pengalihan isu. Hal ini terlihat dari waktu pemindahan jelang peringatan bom Bali 1 dan gencarnya kasus korupsi yang menimpa petinggi Polri yang berseteru dengan KPK,”jelasnya.

Untuk itu, JAT meminta kepada seluruh umat Islam untuk senantiasa mendoakan ustadz Abu Bakar Ba’asyir beserta para mujahidin lainnya yang dipindahkan ke Nusakambangan agar diberikan kesabaran dan kekuatan dalam menerima ujian iman. [Ahmed Widad]