Visoko (voa-Islam.com) Inilah pertama dalam sejarah modern, di mana di continen Eropa, terpilih seorang walikota perempuan pertama, yang menggunakan hijab (jilbab). Sementara itu, di seantero Eropa para pemimpin pemerintahan telah mengharamkan penggunaan hijba bagi para Muslimah.
Tampilnya Mulsimah yang mernjadi walikota di Visoko, yang merupakan bagian dari negara Bosnia Herzegovina, menenandakan negara yang pernah diamuk perang, dan pembantaian keji oleh orang Kristen Ortodok, Serbia, dan kini telah bangkit kembali kekuatan Islam di wilayah Bakan, dan dakwah semarak kembali, dan masjid-masjid yang hancur-luluh dibangun kembali atas dukungan dari negara-negara Timur Tengah dan Turki.
Kawasan Balkan dahulunya merupakan bagian dari Khilafah Turki Otsmani, dan dibawah kekuasaan Khilafah Turki Otsmani, selama hampir 7 abad. Islam pernah sampai ke jantung Eropa.
Selama berabad-abad. Sesudah Kekaisaran Konstantinopel (Romawi) dikalahkah oleh Sultan Muhammad al-Fatih. Kemenangan atas Romawi itu, kemudian Konstatinopel yang sekarang menjadi kota Istambul itu, yang artinya kota Islam, berada di bawah pengaruh kekuasaan Khilafah Otsmani.
Amra Babich menjadi walikota pertama yang menggunakan hijab di Bosnia Herzegovina dan Eropa, karena Amra terpilih sebagai walikota Visoko.
Melalui sebuah pemiliihan, Amra Babich mendapat 29,39 suara dalam pemilihan kota Visoko, di mana Amra sebagai calon Partai Gerakan Demokratik (SDA) yang didirikan oleh mantan Presiden Alija Izzetbegovich.
Sementara itu, Alija Izzetbegovich, merupakan presiden Muslim Bosnia Herzegovina, dan merupakan tokoh yang telah mengikat janji dengan Ikhwanul Muslimin. Izzetbegovich pernah bersentuhan dengan Ikhwan, ketika belajar Islam di Timur Tengah selama beberapa tahun.
Izzetbegovich, harus berjuang menghadapi Serbia, yang begitu ganas, dan dahsyat dalam melakukan pembersihan terhadap Muslim di wilayah itu. Pembersihan itu dipimpin oleh Jenderal Radko Mladich dan Slobodan Melosovich. af/hh