JAKARTA (voa-islam.com) - Direktur JAT Media Center (JMC), ustadz Son Hadi menyampaikan bahwa hasil dialog dengan sejumlah orang yang terlibat dalam jihad bom Bali, mereka menyatakan bahwa aksi tersebut murni merupakan karya jihad para mujahidin yang memiliki hubungan dengan Al-Qaidah.
“Alhamdulillah, dalam kesempatan kehidupan saya, saya berkesempatan bertemu dengan ikhwan-ikhwan yang dituduh terlibat bom Bali. Dalam kesempatan tersebut saya berdialog dengan mereka; ustadz Mukhlas, Imam Samudra dan lain-lain, bahwasanya bom Bali adalah murni proyek ikhwan-ikhwan mujahidin dalam hal ini yang memiliki link dengan Al-Qaidah. Mereka ingin melaksanakan operasi di Indonesia yang menyasar kepada orang-orang asing maka dipilihlah Bali dalam sasaran itu,” kata ustadz Son Hadi kepada voa-islam.com, Kamis (11/10/2012).
Seruan global ini menjadi salah satu ciri operasi Al-Qaidah. Al-Qaidah jelas menyerukan kepada sasaran-sasaran barat karena barat inilah sebenarnya sumber kerusakan terhadap dunia Islam.
Ustadz Son Hadi lebih lanjut menjelaskan, sasaran operasi jihad bom Bali menurut pengakuan para pelakunya memang ditujukan pada musuh-musuh Islam yang berkaitan kepentingan asing. Hal itulah justru yang menjadi ciri perlawanan global yang diserukan Al-Qaidah.
“Seruan global ini menjadi salah satu ciri operasi Al-Qaidah. Al-Qaidah jelas menyerukan kepada sasaran-sasaran barat karena barat inilah sebenarnya sumber kerusakan terhadap dunia Islam. Jadi itu yang dapat kita lihat pada bentuk operasi yang ada di sini,” jelasnya.
Selanjutnya, pasca bom Bali, wacana tentang jihad terus berkembang. “Yang menarik, semenjak terjadinya bom Bali, wacana dan pelajaran tentang jihad itu kembali dibukakan yang sampai saat ini pun masih sangat relevan dibicarakan. Jihad adalah sebuah kewajiban, namun dalam operasinya itu adalah ijtihad masing-masing,” imbuhnya. [Ahmed Widad]