POSO (voa-islam.com) - Ratusan aparat gabungan dari unsur Polri dan TNI melakukan penyisiran di wilayah Poso pesisir tepatnya di Desa Taman Jeka dan Desa Weralulu pada senin (16/10/2012). Keterangan dari warga menyebutkan bahwa aparat gabungan tersebut dilengkapi dengan berbagai macam jenis senjata berat dan canggih.
Salah seorang warga Poso bernama Fahrudin menyebutkan bahwa ketegangan di Poso pesisir sudah terjadi sejak seminggu yang lalu. Ketegangan berawal ketika pada Senin (8/10/2012) dua anggota Polri dari Polres Poso hilang di daerah Poso Pesisir. “sejak senin yang lalu dua anggota polisi hilang di pesisir," ujarnya, Senin (15/10/2012)
Keterangan yang berhasil dihimpun dua anggota Polri tersebut adalah Kanit Intel Polres Poso Bripka Andi Sappa dan seorang anggota Buser bernama Bripda Sudirman.
Kejadian hilangnya dua anggota polisi tersebut kemudian dianggap oleh beberapa kalangan diculik oleh kelompok mujahidin Poso. Namun hal tersebut baru sebatas rumor yang belum terbukti kebenarannya.
Menurut warga di dua desa tersebut menyebutkan bahwa beberapa saat sempat terdengar suara tembakan dan ledakan bom. Warga meyakini telah terjadi kontak senjata.
Adapun berita yang menyebutkan adanya dua orang anggota mujahidin Poso yang gugur maka hal tersebut masih belum bisa dipastikan. Terblokirnya dua desa tersebut oleh aparat gabungan Polri dan TNI menyebabkan awak media kesulitan untuk mendapatkan berita langsung dari tempat kejadian. “Berita gugurnya dua orang ikhwan masih belum pasti," kata Fahrudin.
Sampai ditulisnya berita ini kontributor voa-islam.com masih terus memantau perkembangan untuk mendapatkan informasi yang valid dari tempat kejadian.
Sementara pihak kepolisian sendiri sampai sekarang belum memberikan keterangan resmi terkait operasi di Poso pesisir. [AF]