JAKARTA (voa-islam.com) - Setelah menyambangi kantor Badan Intelijen Negara (BIN) di Pejaten Pasar Minggu, Jakarta Selatan, usai shalat Jum’at delegasi Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) mendatangi Divisi Humas Mabes Polri di Jl. Trunojoyo, Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Maksud kedatangan delegasi JAT juga sama, yaitu untuk mengklarifikasi dan meminta pertanggungjawaban pernyataan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar yang menyatakan bahwa JAT diduga terlibat di balik kasus tewasnya 2 polisi Polsek Poso Kota yaitu Kanit intel Bripka Andi Sappa dan Bripda Sudirman.
Siang itu delegasi JAT tak bisa bertemu dengan Boy Rafli Amar dengan alasan yang bersangkutan sedang tidak ada ditempat. JAT kemudian diterima oleh Kepala Biro PID Humas Polri Brigjen Muhammad Taufik dan Kasubag. Yanduan AKBP Umar Anshori di sebuah ruangan lantai dua gedung Humas Polri.
Amir JAT Wilayah Jakarta, ustadz Nanang Ainurrofiq menyampaikan keberatannya karena JAT selalu disebut terlibat dalam kasus terorisme. “Kita keberatan atas statement tersebut karena JAT tidak terlibat,” ujarnya, Jum’at (19/10/2012).
Demikian pula Direktur JAT Media Center (JMC), ustadz Son Hadi mengatakan seharusnya Polri menyampaikan pernyataan sesuai fakta hukum. “Seorang pejabat penegak hukum harus menyampaikan sesuai fakta hukum,” tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan sekretaris Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Firman. “Kita minta dicabut pernyataannya sebab kita ini tidak terlibat. Apalagi kalau pelakunya bukan orang JAT itu pencemaran nama baik,” tambahnya.
Mendengar apa yang disampaikan, pihak Polri menyatakan menerima aspirasi tersebut dan akan disampaikan ke Kapolri.
“Pada dasarnya kita menerima apa yang bapak sampaikan, nanti akan kami sampaikan ke Kapolri,” kata Brigjen Muhammad Taufik di hadapan delegasi JAT.
Sekitar 30 menit pembicaraan berlangsun, delegasi JAT pun meninggalkan ruangan untuk kembali. Namun betapa terkejutnya, ternyata Brigjen Pol. Boy Rafli Amar sedang menyampaikan konferensi pers. Mereka pun akhirnya memutuskan untuk menunggu agar dapat berbicara langsung dengan Boy Rafli Amar.
Delegasi JAT akhirnya bisa bertemu langsung dengan Boy Rafli Amar usai konferensi pers. Ustadz Son Hadi dan ustadz Ainurrofiq pun menyampaikan bahwa JAT menolak dikaitkan dengan pembunuhan 2 polisi di Poso dan tidak terlibat dalam kasus terorisme yang terjadi beberapa waktu belakangan.
“Kita tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. Kita tentu tidak bisa lepas dalam melihat peristiwa yang terjadi di saat-saat sekarang dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu. Terkait dengan kondisi seperti ini kita berharap teman-teman dari JAT bisa meyakinkan kita semua,” kata Boy Rafli Amar kepada delegasi JAT.
Ustadz Son Hadi pun meminta agar Polri tak lagi menyampaikan informasi yang tidak jelas ke masyarakat.
“Semestinya informasi-informasi yang masih sumbang, tidak jelas agar tidak disebarkan ke masyarakat. Karena jika ini disampaikan akan menjadi stigma di masyarakat terutama kepada JAT,” ujarnya.
Dalam dialog tersebut, pihak Polri berjanji akan meluruskan setelah penyelidikan lebih dalam. “Nanti akan kita luruskan, kita berharap bisa clear,” ucapnya.
...Nanti akan kita luruskan, kita berharap bisa clear
Ustadz Ainurrofiq menambahkan, jika JAT keberatan karena seringnya dikait-kaitkan dengan isu terorisme.
“Kita kemari memang karena terlalu seringnya JAT dikait-kaitkan isu-isu terorisme ini, bukan semenjak kasus Poso saja. Kemarin, ketika terbunuhnya farhan di Solo Kapolri menyatakan dengan jelas bahwa ada kaitan dengan JAT.
Nah, kita meminta agar para pejabat ini menahan diri untuk menyampaikan pernyataan-pernyataan yang belum jelas sehingga memperkeruh suasana. Kita khawatir masyarakat nanti jadi antipati terhadap pihak kepolisian sendiri karena menyampaikan berita-berita yang belum jelas,” jelasnya.
...Apabila nanti dikemudian hari kembali terulang, begitu mudahnya mengaitkan JAT dengan kasus-kasus yang ada, ini berarti pertemuan basa-basi
Sementara Boy Rafli Amar mengatakan akan menerima masukan dari JAT. “Masukan ini kita terima untuk pembicaraan di tingkat kita. Kita terima aspirasinya ya, ini disaksikan sama wartawan semua,” tutupnya.
Di akhir pernyataannya, ustadz Ainurrofiq menegaskan kepada wartawan bahwa jika pengaitan JAT dengan isu terorisme kembali terulah maka pertemuan dengan Polri siang itu hanya basa-basi semata.
“Apabila nanti dikemudian hari kembali terulang, begitu mudahnya mengaitkan JAT dengan kasus-kasus yang ada, ini berarti pertemuan basa-basi dan kita pasti akan tindak lanjuti. Kita akan mendesak pejabat-penajabat seperti ini agar dicopot dari jabatannya karena tidak pantas menjadi pejabat yang selalu mengumbar berita-berita bohong,” tegasnya. [Ahmed Widad]