Jakarta (VoA-Islam) - Ketua Umum HASMI (Harakah Sunniyyah Untuk Masyarakat Islami) Ust Dr. Muhammad Sarbini, MHI kepada wartawan di Gedung Humas Mabes Polri, mengaku merasa dirugikan oleh Polri yang menyebut HASMI (Harakah sunni untuk masyarakat Indonesia), meski secara akronim berbeda dengan nama HASMI yang dipimpinnya. Terlebih ketika pemberitaan media massa terus menerus dan mengulang-ulang menyebut nama HASMI. Akibatnya HASMI yang tidak terkait terorisme pun menjadi ter-stigmatisasikan.
Diakui oleh Ustadz Sarbini, pemberitaan penangkapan terduga teroris yang diklaim berasal dari kelompok yang memiliki nama HASMI -- sama dengan nama ormas yang dia pimpin, berdampak negatif terhadap gerak dakwah HASMI.
“Akibat pemberitaan itu, banyak orangtua yang menyekolahkan anaknya pada kami, menelpon dan bertanya, Hasmi ingin mengajarkan apa? Para orang tua hampir saja menarik anak-anaknya. Namun setelah dijelaskan dengan baik, bahwa tidak ada yang negatif diajarkan di sekolah ini, akhirnya beberapa wali murid urung untuk menarik anak mereka,” ujar Ustadz Sarbini dengan tegas.
Ironisnya lagi, di Depok, ada ada simpatisan HASMI yang hampir gagal nikah setelah beredar informasi di media jika HASMI adalah jaringan teroris baru. “Orang tua pihak perempuan nyaris saja menolak menikahkan anaknya karena ketakutan,” ujar ustadz Sarbini menambahkan. Desastian