Berita Haji (VoA-Islam) – Data terakhir seperti dilaporkan Siskohat Direktorat Jenderal (Ditjen) Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci masih terus bertambah. Tercatat, jamaah yang meninggal pada Senin (29/10) kemarin mencapai 27 orang.Total jamaah haji yang wafat di Tanah Suci menjadi 172 orang. Penyebab utama jamaah haji wafat di Tanah Suci adalah ganguan sistem sirkulasi atau serangan jantung. Umumnya jamaah yang wafat karena kedinginan.
Amirul Haj yang juga Menteri Agama RI, Suryadharma Ali membantah banyak atau sedikitnya jamaah yang wafat tak bisa menjadi indikator sukses atau tidaknya penyelenggaraan haji. Menurutnya, pelayanan kesehatan yang diberikan kepada jamaah haji tahun ini sudah sangat meningkat.
Meski jumlahnya terbatas, namun dokter yang ada di setiap sektor selalu berkunjung ke pemondokan untuk memeriksa kesehatan jamaah. ‘’Upaya preventif yang dilakukan para tenaga medis sudah sangat baik,’’ kata Suryadharma.
Imbauan para tenega medis agar jamaah selalu memperbanyak minum, kata dia, sangat membantu performa jamaah.‘’Saya merasakan sendiri, begitu kurang minum, badan saya terasa tidak enak,’’ tuturnya. Begitu minum diperbanyak lagi, kata Suryadharma, badan kembali segar.
Sementara itu dikatakan Dirjen Penyelenggara Ibadah Haji dan Umroh Kementrian Agama Anggito Abimanyu, hasil Evaluasi Pelayanan haji tahun 2012 ini, berjalan baik dan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya."Alhamdulilah secara umum lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal ini dipantau dari pengalaman dan praktek di lapangan," ungkapnya di Mekkah.
Anggito mengatakan indikator lebih baik terkait masalah transparansi, transportasi dan perlindungan jamaah. Soal Transparansi, secara perlahan dapat diterapkan untuk masalah kuota dan unsur pengawasan. "Untuk masalah transportasi, jalur pergerakan jamaah dari tanah air, embarkasi, hingga penerbangan dan transportasi Jedah, Makkah dan Armina umumnya lancar dengan terpenuhi waktu yang ditentukan," jelasnya.
Untuk yang ketiga, Abimanyu menambahkan dari sisi perlindungan terhadap jamaah, tahun ini travel yang tidak mempunyai izin tidak boleh memberangkatkan jamaah. "Dengan cara ini, menyebabkan jamaah banyak yang tidak berangkat namun haji nonkuota tidak banyak," tambahnya. sementara itu, untuk masalah tenda dan WC di Mina yang dikeluhkan banyak dari jamaah, Anggito berjanji akan memperbaikinya. "Ini agak sulit, sebab fasilitas tenda, dan WC menjadi wewenang pemerintah Arab Saudi akibat lahan lokasi yang tidak berubah," tutupnya.(Desas/MCH)