View Full Version
Sabtu, 03 Nov 2012

Jusuf Kalla: Hentikan Konflik Antar Suku di Lampung Selatan

Jakarta (VoA-Islam) – Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendesak pihak yang bertikai agar menghentikan konflik antarwarga di Way Panji, Lampung Selatan. Pemerintah diharapkan segera hadir dan serius menyelesaikan konflik yang memakan korban jiwa itu.

Menurut JK, pemerintah harus benar-benar menyelesaikan persoalan di Way Panji, karena ini masalah serius. "Kejadian itu seperti hukum rimba, yakni orang mengadilli sesamanya tanpa melaporkan lagi kepada pihak keamanan dan bertindak sendiri. Tentu kita prihatin melihat itu. Ini bisa jadi masalah SARA karena kebetulan terjadi dengan etnis berbeda," ujar JK di Kantor Pusat PMI Jakarta, kemarin (31/10).

JK mengatakan, kepolisian harus memperbaiki citra dengan bekerja cepat dan tegas. Kepolisian harus meningkatkan pelayanan untuk melindungi masyarakat agar korban jiwa tidak bertambah terus."Mengapa masyarakat langsung menindak masyarakat lainnya seperti mengira ada pelecehan, padahal di satu pihak merasa tidak," katanya.

Menurut JK, akar masalah konflik makin keruh akibat kabar yang tidak benar. JK mengumpamakan, kabar yang memicu konflik di Lampung laksana menolong orang yang mengalami kecelakaan sepeda motor.

"Jadi bisa saja saat menolong gadis yang terjatuh dari motor itu, mungkin tidak sengaja tersentuh. Dianggapnya begitu. Jadi maksud baik pada dasarnya kemudian menjadi negatif. Nah ini bisa terpengaruh oleh rumor, gosip, atau provokator. Siapa bisa jamin isu itu tidak ada provokasi?"

Jangan Diusir

JK yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), mengatakan etnis Bali yang berada di Lampung tidak boleh terusir dari daerah tersebut. "Mereka orang Lampung, semua bangsa kita berada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jadi, tidak boleh ada usir-usiran karena akan menimbulkan adanya pertentangan atau konflik," kata Jusuf Kalla saat berkunjung ke Lampung, Jumat kemarin.

Jika terjadi pengusiran etnis tertentu di Lampung, kemungkinan ada lagi warga daerah itu yang diusir dari provinsi lain."Jika ada pengusiran etnis tertentu, nanti kemungkinan ada warga Lampung yang diusir dari Pulau Jawa atau warga Bugis yang diusir dari daerah lain,'' kata Kalla. ''Apa mau negara kita terpecah menjadi sepuluh bangsa?''

JK berkeyakinan proses rekonsiliasi pasti akan berhasil sehingga tercipta perdamaian di antara warga kampung yang terlibat bentrok tersebut. Kalla juga meminta kasus bentrokan yang terjadi di Desa Balinuraga dan Desa Sidoreno, Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan diusut tuntas.

Mantan Wapres, Jusuf Kalla, menegaskan selain melakukan proses rekonsiliasi dan rehabilitas, aparat keaman segera memproses hukum pelaku bentrok antarkampung antara Desa Agom dan Desa Balinuraga, Kabupaten Lampung Selatan, pada Ahad dan Senin (28-29/10) lalu.

Ia mengatakan saat ini yang terpenting harus dilakukan rekonsiliasi dan rehabilitasi terhadap kedua belah pihak yang berkonflik. JK berharap semua pihak mendukung  proses perdamaian tersebut, agar kehidupan dan aktivitas warga kembali normal seperti biasanya.

Selama ini, kata dia, Lampung menjadi miniaturnya bangsa Indonesia, sehingga perbedaan yang ada seharusnya menjadi kekuatan bagi daerah dan bangsa ini. Untuk itu, ia mengajak jadikan perbedaan sebagai motivasi bukan untuk mencari kesalahan masing-masing pihak. Desastian/ROL


latestnews

View Full Version