POSO (voa-islam.com) - Buntut penangkapan ustadz Yasin dan penembakan seorang warga Poso bernama Khalid akhirnya menimbulkan kerusuhan di kota Poso.
Kondisi kota Poso pun mencekam akibat bentrok antara umat Islam terhadap aparat. Umat Islam Poso turun ke jalan, sementara jalan-jalan diblokir, penuh bekas lemparan batu dan ban yang dibakar.
“Sekarang mencekam, karena aparat bekejar terus, masyarakat semua turun, bakar-bakar ban, dari mulai muka Polres kurang lebih 3 KM dan blokir jalan,” ujar Abdullah, salah seorang warga kota Poso, Sabtu (3/11/2012).
Menurutnya, kemaran warga Poso memuncak akibat penembakan terhadap Khalid yang saat itu baru pulang shalat shubuh. Ia ditangkap hidup-hidup namun tiba-tiba ditembak Densus 88 padahal yang bersangkutan tidak melakukan perlawanan.
“Kita cuma mau minta jenazah saja. Warga benci dengan aparat karena penembakan tadi pagi. Tidak ada perlawanan, dorang salah tembak ini. Ikhwan itu ditangkap hidup-hidup, tapi Densus tembak,” tuturnya.
Hingga siang tadi, massa masih berkonsentrasi di kota Poso. Sementara pihak aparat menerjunkan Densus 88 dibantu Brimob dan baracuda. “Masih konsentrasi ini, masih bakar-bakar, sekitar 300 meter dari saya ada baracuda, Densus 88 dan Brimob,” ungkapnya.
...Kepada umat Islam, doakan saja kami di sini, masyarakat di sini juga sudah antusias membela umat Islam
Ekspresi kebencian masyarakat tehadap aparat terlihat dari aksi pengeruskan pos-pos polisi di kota Poso.
Dengan kondisi mencekam seperti ini, warga Poso hanya mengharap pertolongan Allah dan meminta kaum muslimin mendoakan mereka.
“Kepada umat Islam, doakan saja kami di sini, masyarakat di sini juga sudah antusias membela umat Islam,” tutupnya. [El Raid]