JAKARTA (VoA-Islam) - Forum Peduli Suriah (FPS) Ahad kemarin (4/11/2012), Ba’da Zuhur menggelar Tabligh Akbar dan Penggalangan Dana untuk Muslim Suriah di Masjid Al- Azhar, Jl. Sisingamangaraja - Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dalam penggalangan dana tersebut, terkumpul uang senilai Rp. 40 juta lebih, dan akan diberikan kepada perwakilan masyarakat Muslim di Suriah.
Hadir sejumlah tokoh Islam dalam Tabligh Akbar tersebut, yakni: Syekh Abdul Kareem Thoohaa (Al Haafizh Min Yaman), Ustadz Abdul Wahid Alwi (Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia), Ustadz Farid Ahmad Okbah, Ustadz Bachtiar Nasir (MIUMI), Ustadz Abu Jibriel Abdurrahman (Majelis Mujahidin), Ustadz Ferry Nur (KISPA), Ustadz Angga Dimas (Hilal Ahmar).
Dalam orasinya, Ustadz Abu Jibril menyerukan kepada umat Islam Indonesia agar berjihad dengan harta dan jiwa untuk membantu saudara Muslim yang terzalimi di Suriah. Jika engkau mampu pergi berjihad, pergilah! Jika engkau mampu untuk berinfaq, berinfaqlah! Jika engkau tak mampu keduanya, doa adalah senjatamu. Jika engkau diam tak peduli, itu tanda keridhoan atas penindasan terhadap kaum muslimin.
Lebih jauh Abu Jibril mengatakan, malu kita bicara jihad, tapi tak sanggup untuk berjihad, baik dengan harta maupun jiwa. “Dulu, kami berjihad di Afghanistan, Filipina, Ambon, tapi belum juga syahid. Maka, inilah kesempatan bagi kaum muslimin, khususnya Indonesia, untuk menyambut panggilan jihad di bumi Suriah, untuk membantu saudara-saudara kita yang tertindas oleh Rezim Basyar Asad,” ungkap Ustad Abu Jibril.
Ustadz Farid Ahmad Okbah (Pimpinan al-Islam), juga menyerukan kepada umat Islam agar memulai jihad dengan harta. Karena jihad dengan harta adalah jihad yang paling mudah. Setelah jihad dengan harta, maka kita akan berjihad dengan jiwa. “Kalau jihad dengan harta saja tidak mampu, maka seseorang tidak akan mampu berjihad dengan jiwanya,” ujarnya.
Sementara itu dikatakan Ustadz Ferry Nur dari KISPA, Suriah atau yang dahulu dikenal dengan negeri Syam, senantiasa dikunjungi para Nabi dan Rasul, termasuk ulama besar seperti Imam Nawawi. Kini Suriah telah diporak-porandakan oleh Rezim Basyar Asad, dimana banyak anak-anak yang tidak berdosa dibunuh dengan keji. Sudah hampir dua tahun, muslim Suriah dibantai oleh rezim tersebut. Kezaliman itu betul-betul nyata.
“Di satu sisi, apa yang terjadi di Suriah hari ini adalah ujian bagi kaum muslimin yang berada di belahan dunia lain. Apakah kita peduli atau diam seribu bahasa. Umat Islam yang tidak peduli dengan penderitaan Muslim Suriah bukanlah umat Nabi Muhammad Saw!” tegas Ust Ferry.
Yang lebih mengenaskan adalah orang Palestina yang mengungsi di Suriah, kini harus mengungsi lagi ke negara-negara tetangga, seperti Turki, Lebanon, Jordan, Saudi, Mesir dan sebagainya. “Sudah menjadi pengungsi harus mengungsi lagi. Untuk itu KISPA ambil bagian untuk membantu saudara Muslim Palestina yang kini terpaksa mengungsi ke negara lain. Perlu diketahui, saat ini Suriah tengah memasuki musim dingin. Maka, bantulah dengan dengan doa dan harta.”
KISPA mencatat, ada 526 orang Palestina yang gugur di Suriah. Ustadz Ferry Nur mengimbau kepada umat Islam Indonesia untuk mendoakan saudara-saudara Muslim yang tertindas, bukan hanya di Suriah, tapi juga di Palestina, di Irak, Rohingya, dan setiap negeri. Desastian