SOLO (voa-islam.com) - Pengurus Dewan Da’wah Islamiyyah Indonesia (DDII) Jawa Tengah, ustadz Aris Munandar Al-Fatah, Lc. meyampaikan bahwa gejolak di Poso yang ada sekarang ini, tidak bisa dipisahkan kezaliman yang menimpa umat Islam di masa lalu.
“Kasus masa lalu, dimana kasus Poso ini, kan terjadi sebuah pembantaian terhadap kaum muslimin di masjid Walisongo, didaerah Tobelo dan lainnya, dan akibat dari pembantaian tersebut kan, puluhan bahkan ratusan kaum muslimin terbantai,” ujarnya kepada voa-islam.com, usai menjadi pemateri kajian dimasjid Fauziyah Kompleks Madrasah ‘Aliyah Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Jum’at (2/11/ 2012).
Sejumlah orang yang selamat dalam pembantaian tersebut juga pernah memberikan kesaksian ke sejumlah ormas Islam diantaranya DDII.
...kita punya kesimpulan bahwa rasa sakit yang dialami oleh kaum Muslimin akibat pembantaian tersebut itu, boleh dibilang bisa jadi belum hilang
Bahkan, saksi hidup pembantaian itu yaitu dr. Jose Rizal memberikan kesaksian atas mayat kaum muslimin yang dibakar di Tobelo.
“Kemudian saksi hidup yang sampai sekarang ini masih hidup, yakni dr. Joserizal Mer-C dulu juga pernah memberikan kesaksian kepada kami, bagaimana puluhan kaum muslimin yang ada didalam masjid dibakar semua tanpa memperhitungkan, mana anak kecil, wanita dan orang tua,” kata Anggota Dewan Eksekutif Syari’ah (DES) Majelis Ulama Indonesia Kota Surakarta Jawa Tengah itu.
Saat itu, mayat kaum muslimin yang dibakar dan bergelimpangan di dalam masjid itu pun dikubur menjadi satu.
“Sehingga, karena banyaknya korban yang meninggal akibat dibakar itu, dr. Jose kemudian mengeruk lubang didepan masjid yang dibakar itu dengan deco (traktor-red), kemudian menguburkan jenazah kaum muslimin dalam satu lubang,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, ustadz Aris Munandar menyimpulkan jika luka kaum Muslimin di Poso masih belum hilang dan memerlukan perhatian umat Islam.
“Akhirnya, kita punya kesimpulan bahwa rasa sakit yang dialami oleh kaum Muslimin akibat pembantaian tersebut itu, boleh dibilang bisa jadi belum hilang. Bisa jadi belum hilang dan itu membutuhkan perhatian juga dari kaum muslimin lainnya,” jelasnya. [Bekti/VOA]