JAKARTA (VoA-Islam) – Ternyata, bukan hanya Jokowi saja yang digadang-gadang untuk menjadi calon Presiden RI dalam Pemilihan Presiden RI 2014. Raja dangdut Rhoma Irama rupanya dianggap pantas untuk duduk menjadi orang nomor satu di Indonesia. Ciyus (serius)??
Keseriusan itu bisa terlihat dari dukungan sebagian ulama. Kamis (8/11) kemarin, para ulama yang tergabung dalam Wasilah Silaturahim Asatidz Tokoh dan Ulama (Wasiat Ulama) mendaulat Rhoma Irama sebagai calon presiden dalam Pemilihan Presiden 2014. Dukungan tersebut diklaim merupakan hasil kesepakatan satu juta anggota Wasiat Ulama di seluruh Indonesia.
"Wasiat Ulama melihat sosok Rhoma Irama pantas dicalonkan menjadi RI-1 periode 2014-2019. Kami menyatakan dukungan sepenuhnya kepada beliau," kata Ketua Umum DPP Wasiat Ulama Fachrurozy Ishaq dalam acara pendeklarasian dukungan di Kantor Sekretariat Wasiat Ulama, Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur.
Wasiat Ulama adalah organisasi yang terdiri dari para ulama/mubalig se-Indonesia yang didirikan tanggal 8 Desember 2011.
Misi organisasi ini adalah untuk menyatukan umat Muslim Indonesia yang dianggap terpecah belah. Setelah berdiri, organisasi ini pun berkembang di daerah dan kini anggotanya mencapai satu juta orang.
Menurut Fachrurozy, sosialisasi mendukung "Raja Dangdut" menjadi calon presiden (capres) tersebut telah dilakukan selama satu bulan terakhir.
Sosialisasi itu diberikan kepada sekitar satu juta anggota Wasiat Ulama di Indonesia. Ia mengatakan, salah satu bentuk sosialisasi yang dilakukan kepada anggotanya adalah menggunakan metode ceramah.
Menurutnya, sosialisasi itu telah mendapatkan respons positif dari para anggota."Kita ceramah di mana-mana keliling Indonesia. Kita selipkan itu, bagaimana kondisi Indonesia dan bagaimana kondisi umat Muslim, dan mereka setuju," katanya.
Dalam acara yang dihadiri struktur organisasi Wasiat Ulama seluruh Indonesia itu, Fachrurozy menegaskan bahwa Wasiat Ulama memiliki cita-cita akan terbentuknya negara yang adil dan makmur.
Cita-cita itu dianggap hanya bisa terwujud apabila Indonesia dipimpin oleh sosok yang beriman kepada Allah, berakhlak, berwawasan luas, dan memunyai keinginan kuat menyempurnakan Indonesia.
"Rhoma Irama adalah politisi yang sudah teruji dalam memperjuangkan aspirasi rakyat, sebagaimana kita ketahui beliau gigih membela partai Islam pada masa Orde Baru dan pernah masuk jadi anggota DPR RI tahun 1997," terang Fachrurozy.
Sebelum acara deklarasi yang berlangsung sekitar satu jam itu, Wasiat Ulama telah memberitahukan kepada Rhoma mengenai dukungan tersebut. Menurut Fachrurozy, pemimpin grup musik Soneta Grup itu tidak keberatan atas deklarasi dukungan terhadap dirinya untuk maju dalam bursa capres RI 2014.
Si Raja Dangdut, Rhoma Irama, tidak berkomentar banyak saat ditanya tentang pencalonan dirinya menjadi presiden pada Pemilu 2014. Artis yang akrab disapa "Bang Haji" ini hanya mengatakan, saat ini belum tepat berbicara soal pencalonan presiden.
"Belum saatnya bicara presiden, terlalu jauh, tunggu saja," katanya singkat kepada wartawan yang menunggunya saat mendarat di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Kamis (1/11/2012) sore.
Rhoma Irama Jadi Capres, Konsumsi Intertainment?
Perlu diketahui, di kancah perpolitikan, figur Rhoma Irama sudah tidak asing lagi. Ketua Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (Pammi) itu sangat dekat dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat masa Orde Baru. Dia juga pernah tercatat sebagai anggota DPR dari Partai Golkar.
Raja dangdut yang kini aktif menjabat sebagai Ketua Umum FAHMI TAMAMI (Forum Silaturahmi Ta'mir Masjid dan Mushalla Indonesia) dan PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia) tersebut, merupakan salah satu ulama yang konsisten menegakan amar ma'ruf nahi mungkar.
Tidak main-main, para ulama mengaku akan bergerilya mendekati partai untuk turut mencalonkan "The King of Dangdut" tersebut. "Wasiat Ulama akan melobi, ada orang-orang tertentu dari kami yang akan melakukan lobi. Mudah-mudahan kita sama, satu pendapat," tegas Fachrurozy Ishaq.
Meski demikian, Fachrurozy mengaku, pihaknya tak bisa menyebutkan partai politik mana saja yang akan disasarnya. Pasalnya, pendekatan itu dilakukan oleh tim lain. Fachrurozy mengatakan, kendaraan politik yang akan didekati adalah parpol Islam.
Soal dukungan partai, Fachrurozy mengaku tak khawatir. Meski belum ada satu pun partai yang secara formal menyatakan mendukung Rhoma menjadi kepala negara, ada suara-suara dari partai yang menghendaki pimpinan Soneta Grup tersebut menjadi pemimpin negara Indonesia. "Artinya, ada suara-suara dari partai Islam yang sudah menyebut bahwa Rhoma memiliki akseptabilitas dan dapat dijadikan panutan," lanjutnya.
Para ulama yakin, jika ada partai politik yang mendukung Rhoma, yang juga Ketua Umum Forum Silaturahmi Ta'mir Masjid dan Mushalla Indonesia (Fahmi Tamami) dan Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) tersebut menjadi capres, tingkat elektabilitas partai akan naik.
"Rhoma Irama adalah ikon umat Islam. Kalau ada partai yang mengusung Rhoma, saya yakin suaranya akan naik. PKS, PAN, PKB, naik suaranya. Karena Rhoma banyak fansnya, dan mereka fanatik sama dia," lanjutnya.
Terkait pencalonan Rhoma Irama, sumber di internal Soneta Fans Club Indonesia (SFCI) Jatim menyebutkan, beberapa ketua partai sudah mengagendakan pertemuan dengan Rhoma Irama.
"PKB sudah berkirim surat resmi untuk mengagendakan bertemu Bang Haji. Sementara PPP, sepulang ketua umumnya dari Mekkah, akan kembali bertemu untuk yang kedua kali," kata sumber yang menolak disebut identitasnya.
Di mata penggemarnya, Rhoma adalah figur yang memiliki komitmen kuat memberantas kemunkaran. Karena itu mereka yakin, jika Rhoma terpilih menjadi presiden nanti, maka pemerintahan Indonesia akan bersih dari berbagai hal berbau korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Menurut Ketua SFCI Surabaya Yusuf Maulana, sudah banyak pihak yang menyatakan dukungan kepada Rhoma Irama untuk menjadi presiden, antara lain para ulama, kalangan pesantren, serta sebagian musisi dan seniman.
Dalam sebuah konser di Kabupaten Bojonegoro terlihat berbagai spanduk dan foto besar Rhoma Irama bertuliskan "Rhoma For President 2014" dibentangkan tepat di pintu keluar kedatangan bandara internasional.
Yusuf mengatakan, sudah banyak pihak yang menyatakan dukungan kepada Rhoma Irama untuk jadi presiden, di antaranya para ulama, kalangan pesantren, dan sebagian musisi.
"Sudah sering Rhoma ditawari menjadi presiden, tetapi selalu ditolak. Namun untuk Pemilu 2014 mendatang, saat ditanya, dia (Rhoma Irama) hanya diam. Ini mengisyaratkan bahwa dia masih berpikir," tambahnya. Desastian/dbs