View Full Version
Selasa, 13 Nov 2012

Apakah Komandan Lapangan Perang Salib Gories Mere Diperpanjang?

JAKARTA (voa-islam.com) - Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI), Munarman mempertanyakan kelanjutan jabatan Gories Mere yang akan berakhir awal Desember 2012.

Hal itu diungkapkan Munarman berkaitan dengan pemberian gelar Knight Grand Cross atau Ksatria Salib Agung yang diterima SBY beberapa waktu lalu oleh Ratu Elizabeth II di London Inggris.

“Akankah Panglima perang Salib wilayah Indonesia, SBY memperpanjang tugas komandan lapangan perang salib Gories Mere yang akan pensiun 1 Desember ini? Kita lihat apakah akan ditunjuk menjadi kepala BNPT atau tetap dalam jabatannya sekarang (kepala BNN, biar aman sebagai tempat berlindung),” ujarnya kepada voa-islam.com, Ahad (11/11/2012).

Gories Mere banyak turut campur tangan dalam masalah terorisme, padahal jabatan sebenarnya adalah kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).

Munarman bahkan pernah mengungkapkan jika di dalam Densus 88 itu ada unit yang diistimewakan betul daripada unit lainnya, yaitu unit Tim Anti Bom. Tim Anti Bom ini dikomandani langsung oleh Gories Mere yang merekrut polisi-polisi Kristen dan polisi-polisi kafir lainnya dan melakukan tugas buru sergap serta tak segan menembak di tempat para aktivis maupun mujahidin yang difitnah sebagai teroris.

...Akankah Panglima perang Salib wilayah Indonesia, SBY memperpanjang tugas komandan lapangan perang salib Gories Mere yang akan pensiun 1 Desember ini?

Lebih lanjut, menurut Munarman terkait lolosnya tahanan bernama Roki Aprisdianto alias Atok alias Yanto (29), dari Rutan Polda Metro Jaya pada Selasa (6/11) lalu, kemungkinan akan dijadikan proyek selanjutnya dalam perang salib berkedok perang melawan terorisme. Selain itu, hal tersebut juga diprediksi akan menjadi skenario memperpanjang jabatan Gories Mere.

Pertama,  operasi penggerebekan dan penangkapan terus berlanjut ke rumah-rumah dan mujahidin lainnya.

Kedua, membangun opini bahwa para ‘teroris’ masih berkeliaran dan menakuti masyarakat.

Ketiga, dana operasi (APBN dan bantuan Zionis Amerika, Australia) terus berlanjut.

Keempat, Aparat yang menangkapi akan mendapatkan kenaikan pangkat dan jabatan sebagai reward prestasi dan ini sangat mungkin bagian dari skenario Gories Mere dalam memperpanjang jabatannya sebagai komandan lapangan perang Salib di indonesia,” jelasnya.

Ia mengimbau kepada para aktivis Islam agar berhati-hati dan waspada terhadap perangkap perang Salib tersebut. “Hati-hati aktivis Islam dan mujahidin, jangan sampai masuk perangkap!” tegasnya.

Selain itu, sudah saatnya umat Islam terus menuntut pembubaran Densus 88 yang telah menjadi alat memerangi syariat Islam.

“Sudah saatnya umat Islam menuntut pembubaran Densus (detasemen Yesus) dan BNPT, karena jadi alat Gories Mere dan Tommy Winata plus Ansyaad Mbai untuk memerangi syari’at Islam,” imbuhnya.

...Sudah saatnya umat Islam menuntut pembubaran Densus (detasemen Yesus) dan BNPT, karena jadi alat Gories Mere dan Tommy Winata plus Ansyaad Mbai untuk memerangi syari’at Islam

Seperti diberitakan sebelumnya, sesuai dengan massa bakti di Polri yang membatasi masa dinas di usia 58 tahun, Gories Mere, Perwira Tinggi lulusan Akademi Kepolisian tahun 1977 ini genap berusia 58 tahun dan akan pensiun per 1 Desember 2012 mendatang.

Namun hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak Polri apakah Gories Mere akan benar-benar pensiun.

Bahkan  Karopenmas Brigjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan, perpanjangan massa tugas Gories kepolisian memungkinkan, selagi yang bersangkutan tidak melebihi usia di atas 60 tahun.

"Dan juga skill khusus yang dimiliki, sehingga Polri masih membutuhkan kemampuannya, mereka bisa diperpanjang," jelas Boy.

Selain itu, tidak lupa restu dari Presiden SBY dalam perpanjangan tugas tersebut. "Karena BNN merupakan badan yang berada langsung di bawah presiden," paparnya. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version