JAKARTA (voa-islam.com) - Pusat Hak Asasi Manusia Islam Indonesia (PUSHAMI) menyatakan bahwa Setara Institute telah membabi buta membela agama sesat Ahmadiyah dan GKI Yasmin.
PUSHAMI juga mengaku mengantongi data jika NGO pimpinan Hendardi yang kerap membela aliran sesat itu didanai oleh Asia Foundation yang merupakan kepanjangan tangan Zionis Israel.
...PUSHAMI juga memiliki data bahwa Setara Institute didanai oleh Asia Foundation yang merupakan perpanjangan tangan dari Zionis Israel
Hal tersebut diungkapkan KL. Pambudi, SH. selaku Direktur Pencegahan Penistaan Agama Dan Anti Diskriminasi PUSHAMI dalam pernyataan persnya.
“Bahwa Setara Institute berupaya bermain di zona Konflik beragama di Indonesia dengan melakukan pembelaan membabi buta kepada Jemaat Ahmadiyah Indonesia dan GKI Yasmin. Sehingga menyudutkan dan merugikan Islam karena Jemaat Ahmadiyah Indonesia dan GKI Yasmin telah menodai ajaran Islam dan melanggar aturan berbangsa dan bernegara. PUSHAMI juga memiliki data bahwa Setara Institute didanai oleh Asia Foundation yang merupakan perpanjangan tangan dari Zionis Israel yang bertujuan melemahkan umat Islam,” demikian rilis PUSHAMI yang diterima voa-islam.com, Senin (18/11/2012).
Oleh sebab itu, PUSHAMI menegaskan tuntutannya untuk membubarkan Setara Institute serta mendeportasi Navi Pillay yang telah menimbulkan keresahan dan memicu konflik di tengan masyarakat.
“Bahwa Pusat Hak Asasi Muslim Indonesia (PUSHAMI) menyatakan menentang dan menuntut dibubarkannya Setara Institute dan mendeportasi dan mencekal Navi Pillay dikarenakan pembelaan membabi buta kepada Jemaat Ahmadiyah Indonesia dan GKI Yasmin yang jelas-jelas telah dilarang di Indonesia dan melanggar perundang-undangan yang berlaku sehingga menimbulkan keresahan dan memicu konflik besar di masyarakat,” tegasnya.
...PUSHAMI menyatakan menentang dan menuntut dibubarkannya Setara Institute dan mendeportasi dan mencekal Navi Pillay dikarenakan pembelaan membabi buta kepada Jemaat Ahmadiyah Indonesia
Selain itu, PUSHAMI menyampaikan penjelasan bahwa umat Islam di negeri ini sudah begitu toleran, hal ini terbukti seperti dalam perayaan hari raya Nyepi di Bali.
“Bahwa Umat Islam sangat menghargai dan menghormati Agama lain seperti halnya yang terjadi di Bali, pada saat Perayaan Hari Nyepi umat Hindu, adalah hak setiap manusia di dunia untuk beraktifitas dan memenuhi hajat hidupnya, Toleransi inipun sampai meniadakan seluruh aktifitas di Bali saat Nyepi dilaksanakan bahkan tidak ada satu pesawat-pun yang bisa terbang dan mendarat di Bali saat itu,” jelasnya. [Ahmed Widad]