JAKARTA (voa-islam.com) - Aksi solidaritas muslim untuk Palestina yang digelar FUI diikuti puluhan ribu umat Islam. Mereka yang hadir berasal dari sekitar wilayah Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor, Cianjur, Bandung bahkan Tasikmalaya.
Para aktivis tersebut datang dari berbagai ormas Islam diantaranya FPI, JAT, Hizbud Dakwah Islam, GARIS dan berbagai ormas lainnya.
Dalam aksi tersebut, sejumlah tokoh Islam berorasi secara bergantian. Diantara para tokoh yang memberikan orasi adalah KH. Muhammad Al-Khaththath (Sekjen FUI), Habib Rizieq Shihab (Ketua Umum FPI), Munarman, Ustadz Bernad Abdul Jabar (HDI), KH. Awit Masyhuri, ustadz Abu Jibril (MMI), ustadz Alfian Tanjung (Taruna Muslim) dan lain-lain.
Peserta aksi yang terdiri dari ikhwan dan akhwat tersebut usai shalat Jum’at tumpah ruah membanjiri bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat sebagai start awal lalu bergerak ke gedung perwakilan PBB di Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Tiba di depan perwakilan PBB, enam orang perwakilan dari umat Islam yang melakukan aksi, termasuk diantaranya KH. Muhammad Al-Khaththath (Sekjen FUI), Habib Rizieq Shihab (Ketua Umum FPI), Munarman menemui delegasi perwakilan PBB.
Sekitar 15 menit, enam orang perwakilan para tokoh Islam tersebut keluar dan ternyata harus menelan kekecewaan lantaran diterima dengan tidak hormat. Para tokoh Islam tersebut akhirnya membatalkan untuk menyampaikan petisi terkait pembelaan umat Islam terhadap Palestina kepada perwakilan PBB din Indonesia, lantaran tak ada satu pun pegawai yang hadir dan berani menemui mereka.
Di depan gedung perwakilan PBB, umat Islam melakukan aksi pembakaran bendera Israel sebagai simbol perlawanan terhadap kebiadaban negara Zionis tersebut.
Massa umat Islam lalu melanjutkan long march menuju Kedubes Amerika Serikat di Jl. Merdeka Selatan, Jakarta Selatan. Tiba di lokasi, umat Islam lalu melaksanakan shalat Ashar berjamaah diimami oleh Habib Rizieq Shihab dan juga pembacaan doa oleh ustadz Abu Jibril.
Penjagaan ketat dari aparat kepolisian pun terlihat, sejumlah water canon, barracuda, Polisi Huru-Hara lengkap dengan tameng dan brimob berjenjata lengkap disiagakan di depan Kedubes AS. Massa yang bergerak mendekati Kedubes AS pun diperiksa ketat aparat, mereka tak diperkenankan membawa tongkat meski diuganakan untuk mengikat bendera.
Namun demikian, aksi Jum’at siang (23/11/2012) tersebut berjalan lancar dan tertib tanpa terjadi insiden apa pun. Sekitar pukul 17.00 WIB massa umat Islam mengakhiri aksi dan kembali ke rumah masing-masing. [Ahmed Widad]