View Full Version
Sabtu, 24 Nov 2012

Habib Rizieq Shihab: Kalau SBY Punya Nyali Mestinya TNI Turun ke Gaza

JAKARTA (voa-islam.com) - Meski Palestina dan Israel telah melakukan gencatan senjata sejak Rabu (21/11/2012), pukul 21.00 waktu Gaza, namun aksi solidaritas terhadap Muslim Palestina terus berlangsung di Indonesia.

Hal ini dilakukan karena tuntutan utama umat Islam adalah Palestina merdeka dan bukan sekedar gencaran senjata.

“Walaupun kemarin Israel dan Palestina telah menyatakan gencatan senjata, tapi bukan berarti persoalan telah selesai, karena tujuan utama kita adalah Palestina merdeka! Bukan hanya gencatan senjata!” tegas Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Shihab di hadapan ribuan umat Islam saat aksi solidaritas Muslim untuk Palestina di depan kantor perwakilan PBB, Jl. MH. Thamrin, Jakarta Pusat, pada Jum’at (23/11/2012).

Israel sebagai negara Zionis Yahudi kerap melanggar perjanjian, sehingga bukan mustahil jika perjanjian gencatan senjata akan dilanggar, apalagi itu hanya berlaku sementara.

Untuk itu Habib Rizieq Shihab menyerukan kepada umat Islam yang memiliki kemampuan untuk berjihad ke Gaza  “Maka itu saya minta siapa saja yang punya jalan ke Gaza, berangkat!” serunya.

Menurut Habib Rizieq juga menegaskan tak perlu izin pemerintah untuk berangkat ke Gaza, sebab pemerintah tak akan mengizinkan. Bahkan, ia pun mempertanyakan apakah SBY punya nyali mengirimkan TNI ke Gaza.

“Jangan nunggu pemerintah izinkan saudara. Sudah, jangan mimpi pemerintah akan berikan izin saudara. Kalau SBY punya nyali, kalau SBY punya keberanian, mestinya Tentara Nasional Indonesia, turun ke Gaza sekarang saudara. Israel go to hell! Freedom Palestina!” ungkapnya.

Mengakhiri orasi, massa umat Islam melakukan pembakaran bendera Israel di depan kantor perwakilan PBB untuk Indonesia.

“Hari ini kita akan bakar bendera Israel. Kita bakar bendera Israel, semoga dengan pembakaran ini Allah hancurkan Israel, Allah bubarkan negara Amerika Serikat, Allah bubarkan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Takbir!” ucapnya. [Ahmed Widad]   


latestnews

View Full Version