Jakarta (VoA-Islam) – Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) sebagai salah satu lembaga kemanusiaan yang bergerak aktif dalam Solidaritas Kemanusiaan untuk Palestina, rencananya, besok, Selasa (27/11/2012), akan memberangkatkan tim kemanusiaan ke Gaza. Pemberangkatan dibagi menjadi dua gelombang. Tim pertama, hanya dua orang dan akan disusul oleh tim inti yang berjumlah lima belas orang. Tahun sebelumnya (2008 dan 2010), BSMI juga pernah memberangkatkan tim relawa ke Gaza.
Ketua Umum BSMI Muhammad Djazuli Ambari SKM M.Si, dalam konferensi pers yang digelar sebelumnya, Kamis (22/11) lalu mengatakan, relawan BSMI yang akan diberangkatkan tersebut diwakilkan langsung oleh Ketua Umum BSMI, Muhammad Djazuli Ambari S.KM,MSi, dan relawan Lucky Pransiska. Kedua relawan ini merupakan tim aju (tim awal) yang akan membantu rakyat Palestina dengan memberikan bantuan alat-alat kesehatan berupa alat orthopedi senilai USD 60.000 dan melakukan penjemputan terhadap 12 penerima beasiswa BSMI yang akan melanjutkan pendidikan kedokteran di Indonesia.
“Mereka membutuhkan obat dan alat kesehatan, karena alat kesehatan masuknya sulit. Obat atau alat kesehatan yang seharusnya cukup untuk beberapa bulan, karena serangan Israel bisa habis dalam waktu mingguan bahkan dalam hitungan hari. Oleh karena itu, bantuan seperti ini yang dibutuhkan dan kita kirimkan,” jelas dr. Basuki Supartono, Dewan Pembina BSMI
Adapun tim kedua akan diberangkatkan setelah tim aju kembali ke Indonesia. Tim kedua terdiri atas dokter-dokter spesialis yang akan mendukung kegiatan operasi di Shifa Hospital Gaza, memberikan bantuan alat orthopedi, alat anestesi dan alat-alat operasi lainnya, bantuan obat-obatan, pelatihan perawatan luka korban perang metode stem cell (teknologi kultur jaringan plus alatnya), serta penjemputan 12 warga Gaza penerima program beasiswa BSMI kerja sama dengan Kemendikbud RI.
Bantuan kebutuhan medis merupakan pemenuhan pelayanan dan perawatan korban serangan Israel yang tiada hentinya sejak serangan pekan lalu. Sedangkan penjemputan 12 warga Gaza penerima beasiswa BSMI merupakan program khusus BSMI dalam rangka capacity building SDM Palestina. Keduanya merupakan alternatif bantuan kemanusiaan untuk Gaza.
“Yang kita gunakan ini dana ummat. Pengiriman pertama yang hanya terdiri dari dua orang dan pola dua gelombang keberangkatan ini demi menghemat dana agar lebih bermanfaat dan efektif . Bantuan pun dimaksimalkan tepat guna.” tutupnya.