JAKARTA (voa-islam.com) - Delapan hari serangan brutal militer Israel tidak saja telah menimbulkan korban jiwa lebih dari 160 rakyat Gaza dan 1000 lebih lainnya terluka, tapi sejumlah bangunan dan infrastruktur hancur.
Hal ini membuat keadaan di Gaza yang sudah terpuruk karena blokade menjadi semakin terpuruk. Meskipun Israel telah menghentikan serangannya dan membuka blokade udara, darat, dan laut atas Gaza berdasarkan kesepakatan genjatan senjata.
Penderitaan rakyat Palestina khususnya di Gaza belum berakhir. Karena itu perhatian dunia internasional masih sangat diperlukan oleh mereka.
Berangkat dari hal itu, Indonesia Tanpa JIL, ikut prihatin dengan situasi di Palestina yang diwujudkan melalui penggalangan bantuan.
"Penggalangan dana bantuan ini bagian dari keprihatinan kami untuk rakyat Palestina. Alhamdulillah, uang yang terkumpul mencapai Rp 250 juta sumbangan dari masyarakat," ujar Koordinator Pusat ITJ, Fajar Arif Kristanto.
Selanjutnya, Fajar mengatakan uang tersebut akan disalurkan langsung ke warga Palestina di Gaza melalui Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP). Penyerahan dana ini dilakukan sore ini di Kantor Sekretariat Pusat ITJ, Jalan Utan Kayu 68B, Matraman, Jakarta. Minggu (25/11/2012).
Fajar mengatakan tujuan penggalangan bantuan untuk membantu warga Gaza. Salah satu faktor karena kesamaan latar sejarah Indonesia dengan Palestina yang pernah mengalami penjajahan.
"Persoalan Palestina ini tidak hanya isu agama, tapi sudah menjadi isu kemanusiaan universal," tuturnya.
Fajar menjelaskan dana itu dikumpulkan secara serentak melalui perwakilan ITJ di 26 provinsi sejak 16 November 2012. Selain menggalang dana bantuan untuk Gaza, ITJ juga menggalang dana untuk korban banjir dan longsor di Soreang, Bandung yang dikoordinir oleh ITJ chapter Bandung.
"Semakin banyak yang memberikan perhatian kepada Palestina, akan semakin meningkatkan kepercayaan rakyat Palestina untuk tetap berjuang dan mewujudkan negara Palestina yang berdaulat," pungkas Fajar. [Widad]