View Full Version
Kamis, 06 Dec 2012

Dahlan Iskan Harus Jadi Tersangka Karena Rugikan PLN Rp. 37,6 Triliun

JAKARTA (voa-islam.com) - Panja hulu listrik mengaku telah mengantongi dugaan keterlibatan Menteri BUMN Dahlan Iskan dan keluarganya terkait kerugian PLN senilai Rp 37,6 triliun. Saat itu, Dahlan menjabat sebagai Direktur Utama PLN.

Hal itu dikatakan Ketua Panja Hulu Listrik, Effendi Simbolon. Dia menegaskan bahwa sebelum Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) mengeluarkan hasil audit soal kerugian PLN itu, Panja Hulu Listrik telah mengantongi dugaan keterlibatan Dahlan.

"Kita hanya minta klarifikasi apakah benar tidaknya, walapun kita memang sudah punya data (keterlibatan Dahlan dan keluarga). Ada keterlibatan keluarga dan anak-anaknya," kata Effendi, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (5/12/2012).

Selain bukti berupa data-data, jelas Effendi, keterlibatan Dahlan dalam pengadaan genset ke beberapa daerah juga diakui oleh pemerintah daerah setempat. "Dari pihak-pihak Pemda juga mengatakan," tegas politisi PDIP itu.

Untuk itu, lanjut Effendi, pihaknya semakin curiga atas sikap Dahlan yang tak pernah hadir dalam setiap pemanggilan Komisi VII DPR. Menurutnya, sikap Dahlan bukan dalam rangka melecehkan legislatif.

"Kita ingin meminta penjelasan soal kerugian PLN itu, tetapi kenapa kok sikap Dahlan ini kita tidak mengerti. Melecehkan justru saya lihat tidak, motivasi Dahlan ini saya bingung," katanya

Bahkan Effendy Simbolon berpendapat, Menteri BUMN Dahlan Iskan seharusnya sudah ditetapkan sebagai tersangka terkait kerugian PLN senilai Rp37,6 triliun.

Dahlan layak menjadi tersangka atas kerugian PLN serta penyewaan ribuan genset dari luar negeri. Jika jadi penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Effendi mengaku dirinya sudah menyeret Dahlan kebalik jeruji besi.

"Kalau saya jadi Kompol Novel, dia (Dahlan) sudah jadi tersangka. Pengadaan genset, diberikan kepada keluarganya, apakah itu tidak bisa langsung tersangka," kata Effendi.

Dia juga menganggap apa yang dilakukan Dahlan selama ini banyak berbau penipuan. Bahkan Effendy menganggap Dahlan seringkali melakukan pencitraan. "(Dahlan) Dia itu penipu," tegasnya.

Selain itu, lanjut Effendi, Dahlan kerap meniru gaya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang banyak mendapatkan simpati dari masyarakat. "Itu udah gaya Jokowi, yang ditiru-tiru," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Dahlan kabur dari Gedung DPR RI sebelum memulai rapat dengan Panitia Kerja Hulu Listrik Komisi VII DPR terkait kerugian negara akibat PLN. Dahlan mengklaim dirinya dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk rapat kabinet.

"Saya memenuhi panggilan rapat terbatas dengan presiden," kata Dahlan seraya meninggalkan Gedung DPR, Senin (3/12/2012). [Widad/inl]


latestnews

View Full Version