View Full Version
Selasa, 18 Dec 2012

Penangkapan Santri Penghafal Al-Qur'an adalah Rekayasa Keji

JAKARTA (voa-islam.com) - Ustadz Fauzan Al-Anshari, Pimpinan Pondok Pesantren Penghafal Al-Qur’an Ansharullah, Ciamis, Jawa Barat mengecam aksi penangkapan Ali Zainal Abidin, salah seorang santri penghafal Al-Qur’an Ponpes El-Suchary, Purbalingga, Jawa tengah.

Menurut ustadz Fauzan, penangkapan yang dilakukan Densus 88 terhadap santri pesantren adalah rekayasa keji.

“Mereka terus berusaha menangkap mengusir bahkan membunuh para mujahid  dengan berbagai rekayasa keji seperti menangkap santri suatu pesantren supaya terkesan pesantren sebagai sarang teroris.

Lihat surat Al-Anfal ayat 30:

وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ

Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya,” ungkap Direktur Lembaga Kajian Politik & Syariat Islam (LKPSI) tersebut kepada voa-islam.com, Senin (17/12/2012).

Di sisi lain, dalam menyikapi para koruptor sejumlah instansi maupun partai di negeri ini justru berbanding terbalik.

“Sementara para koruptor kakap yang merampok dan membangkrutkan perekonomian nasional serta membunuh pelan-pelan rakyat tidak pernah disebut asal instansinya. Bahkan partai pun dipisahkan dari perbuatan korupnya padahal hasil korupsi dinikmati bersama!” tegasnya.

Ia menilai bahwa hal tersebut jelas merupakan bentuk ketidakadilan hukum dan media untuk menutupi cahaya Islam.

“ Itulah ketidakadilan hukum dan media thaghut yang sengaja mau menutupi cahaya Islam, tapi Allah tetap menyempurnakan cahaya Islam. Mereka ingin membusukan citra pesantren dengan kampanye teroris tapi Allah tetap mengharumkan nama pesantren Islam.

Allah berfirman:

يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. (Ash-Shaf: 8),” tutupnya. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version